Skip to main content

Wow, Ki Kusumo Kerahkan 30 Juta Anak Buah Untuk Kejar Demian

Sejak Demian menuliskan tweet berbau sindiran untuk paranormal di Twitter, Ki Kusumo merasa tersindir dan marah besar. Berbagai macam ancaman maupun tantangan telah dilayangkan Ki Kusumo untuk suami Sara Wijayanto itu.

Bukan tantangan biasa, Ki Kusumo yang juga menjabat sebagai ketua ormas Komando Pejuang Merah putih itu mengisyaratkan jika ia telah mencari Demian di dunia nyata untuk menantangnya duel secara langsung. Sayangnya, hingga saat ini Demian masih belum bisa ditemukan oleh Ki Kusumo.

Seperti diketahui, Demian menyebut rambut Ki Kusumo seperti nanas hingga aksinya mendirikan ormas itu cuma pencitraan belaka. Tentu saja ucapan-ucapan itu membuat Ki Kusumo makin naik pitam.

"Da bilang rambut saya nanas, pencitraan (ormas), itu kan menyangkut nama organisasi. Kalau dia udah bilang masalah pencitraan, dia bakal jadi buronan Ormas se-Indonesia. Anak buah saya 30 juta dan ada di 33 Provinsi, jangan main-main. Dengan kondisi itu, bahaya banget buat dia, buronan bener-bener nantinya," ujar Ki Kusumo ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Karena ancaman dari Ki Kusumo yang intensif itu, ada kabar menyebutkan jika Demian merasa dirinya terancam. Lalu bagaimana tanggapan Ki Kusumo atas isu tersebut?

"Terancam atau tidak itu kan tergantung haknya dia (Demian). Dia berbuat apa, kalau dia nggak berbuat apa-apa, saya nggak masalah. Masa saya ngejar orang, mukuli orang tanpa sebab? Nggak mungkin lah, nggak akan ada asapnya kalau apinya nggak ada. Yang menyulut siapa dulu, buka aja tuh Twitter tanggal berapa, liat kapan omongan-omongan aneh itu keluar, tiba-tiba saya dibilang kaya nanas lah, maksudnya apa begitu-begitu? Ada paranormal yang terusik," pungkas Ki Kusumo. [kapanlagi]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa