Skip to main content

Terserang Virus Bell's Palsy, Mulut Rano Karno 'Mencong'


Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno terserang virus Bell's Palsy. Virus tersebut menyerang sejak dua pekan lalu.

Akibatnya, Rano bolak-balik Jakarta-Banten untuk menjalani terapi. "Kata dokter, saya terkena virus peradangan saraf yang mengontrol otot-otot salah satu sisi wajah. Kalau kata istilah dokternya, Bell's Palsy, cari sendiri ya penyakit apa itu," kata Rano kepada wartawan, Rabu (25/2/2015)

Walaupun begitu, pemeran Doel dalam Sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu enggan menghentikan aktivitasnya sebagai Plt Gubernur Banten.

"Masih banyak kerjaan, kondisi ini harus dilawan. Saya mesti menghadiri undangan kerja di Bogor. Kemarin menghadiri peresmian KEK di Tanjung Lesung dengan Presiden, serta sejumlah agenda kerja lainnya," terangnya seperti dilaporkan Sindonews.

Lebih lanjut, Menurut Rano, penyakit yang menyerangnya itu sudah dirasakannya hampir satu pekan terakhir. Selain menyebabkan bagian mulut menjadi tertarik, kelopak sebelah matanya juga tak bisa bergerak. Rano juga mengaku sulit berbicara.

“Namun kondisi ini harus dilawan. Saya masih menghadiri undangan kerja di Istana Bogor, menghadiri peresmian KEK di Tanjung Lesung dengan presiden, serta sejumlah agenda kerja lainnya. Tapi saya jelaskan kepada Presiden dan gubernur lainnya paparan saya tidak bagus karena kesulitan berbicara,” kata Rano, dilansir Poskotanews.

Dan yang perlu sedikit diketahui, Bell's Palsy merupakan penyakit saraf yang mengenai saraf wajah, menyebabkan kelumpuhan otot-otot salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris, karena salah satu sisi wajah tampak melorot atau mencong.

Selain itu, hanya salah satu sisi wajah penderita yang dapat tersenyum. Selain itu, hanya satu mata yang dapat menutup dengan sempurna. [sal]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa