Skip to main content

FPI Polisikan Puteri Indonesia 2015 Karena Pakai Kaos Komunis


Front Pembela Islam (FPI) Solo Raya ditemani dengan beberapa pengurus Pemuda Pancasila (PP) Boyolali mendatangi Mapolda Jateng untuk melaporkan Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Puteri ke polisi. Puteri Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah ini dituding FPI telah mempengaruhi dan melakukan penyebaran paham komunis karena mengupload foto dirinya sedang memakai kaos warna merah bergambar palu arit.

Menurut Koordinator FPI Solo Raya Khoirul RS, Puteri Indonesia dengan mengenakan kaos berwarna merah dengan simbol palu arit yang merupakan simbol komunis dinilai telah melakukan penyebaran paham komunis.

"Karena PKI berbahaya di Indonesia dan betul-betul sudah bangkit. Dan saat ini ada Puteri Indonesia 2015 ini yang sekarang banyak dibicarakan media di Indonesia juga. Kita laporan resmi karena ini menyangkut Jawa Tengah juga. Secara undang-undang nanti dibicarakan oleh kuasa hukum saya," ungkap Khoirul RS saat ditemui merdeka.com usai mengadukan Puteri Indonesia Anindya Kusuma Puteri di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (27/2).

Kuasa hukum FPI Solo Raya, Pongky Yoga Wiguna kepada wartawan menegaskan bahwa langkah yang dilakukan Puteri Indonesia mengenakan atribut komunis melanggar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Pelarangan atau menggunakan dan mengembangkan ajaran komunis di Indonesia.

"Kita di sini karena diduga Puteri Indonesia yang diduga mengenakan atribut komunis. Karena diduga itu melanggar undang-undang nomor 27 tahun 1999, tentang pelarangan atau menggunakan dan mengembangkan ajaran komunisme di wilayah negara Republik Indonesia. Kurang lebih dengan ancaman hukuman maksimal penjara 12 tahun penjara," paparnya.

Selain itu, salah satu visi dan misi FPI adalah jangan sampai paham komunis dapat tumbuh di Indonesia. Untuk itu, Pongky berharap Puteri Indonesia ditindak tegas dengan segera dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan.

"Salah satunya karena melanggar syariat karena komunis tidak mengenal Tuhan. Kami berharap karena ini diduga melanggar ketentuan pidana sehingga patut diproses dan semua yang bersangkutan, pelaku dapat ditindak tegas. Sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," pungkasnya. [Merdeka]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,