Skip to main content

Kalo Pendukung Jokowi Dapat Julukan "Kecebong", Pendukung Ahok di Juluki Apa Ya?

Orang yang menjadi pendukung seorang tokoh politik dipastikan punya kesamaan pandangan. Walau tidak semuanya paham arah perjuangan tokoh idolanya. Fanatik buta telah menyiksa diri tanpa di sadarinya. Sampai - sampai apa yang di ucapkan dan di lakukan sang idolanya itu, akan menjadi "sabda" dan pegangan hidupnya, meski tidak selalu benar dan di luar nalar.

Ketika ada orang yang mengkritik sang idolanya, maka dengan berbagai cara dan strategi ia menangkis, lalu lakukan serangan balik. Ia tidak rela jika sang idolanya di bully. Contohnya adalah Jonru yang mendapat serangan balasan ketika mengkrtik Jokowi, walau anehnya kini banyak pendukung Jokowi yang malah mengikuti Jonru - sadar atau tidar - kritik Jokowi.

Fakta mengidolakan tokoh politik kini sedang terjadi di Indonesia raya. Banyak rakyat yang rela menjadi pendukung/loyalis kepada Joko Widodo (Jokowi) atau Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Betapa dan begitu hebatnya Jokowi mendapat dukungan dari pendukungnya di masa Pilgub dan Pilpres kala itu. Sehingga kursi Gubernur dan kursi Presiden bisa di raihnya.

Terkait dengan pendukung Jokowi, marak di media sosial beri label dengan istilah "Kecebong". Apa mungkin karena Jokowi suka pelihara kodok sebagai latar belakang julukan atau yang lain, entahlah! Pastinya "kecebong" menjadi istilah populer yang disematkan kepada pendukung Jokowi hingga kini dan tak tahu sampai kapan kadaluwarsanya.

Tidak tahu pasti, apakah pendukung Jokowi yang juga sering disebut Jokower itu rela atau suka dengan label "Kecebong". Ya, suka atau tidak suka, mau bagaimana lagi. Itulah konsekwensi yang harus di telan walau pahit dirasakan. Silahkan muntahkan jika tidak mau menelannya.

Nah, sekarang, ketika Ahok dikabarkan mau dilengserkan, marak - juga - dukungan kepada Ahok, khususnya di media sosial. Tagar #SaveAhok sempat nangkring di trending topic Twitter. Walau ada yang meragukan, "Benarkah semua orang yang melakukan?"Biarlah rakyat yang menilai untuk hal itu meski ada kejanggalan.

Ahok dipandang oleh pendukungnya sebagai pahlawan yang akan menyelamatkan Jakarta. Karena cuma Ahok yang mungkin bisa atasi masalah Jakarta. Bagi pendukung Ahok, mungkin Ahok-lah yang bisa mengatasi banjir, macet, monorel, begal motor, gaji pegawai kebersihan tepat waktu, dan berantas korupsi. Ya, begitulah kemungkinannya, walau fakta selalu bicara berbeda.

Tentu saja di alam demokrasi Indonesia sekarang ini, rakyat bebas tentukan sikap tuk dukung Ahok lengser atau tidak. Dan ini sah - sah saja, bukan?

Singkatnya, kembali ke judul yang ada, "Kalo Pendukung Jokowi di juluki Kecebong, Pendukung Ahok Di Juluki Apa Ya?" [JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa