Skip to main content

Kapal Tempur Iran Standby di Jakarta Selama Tiga Hari, Ngapain?


Kapal-kapal tempur Republik Islam Iran kembali mengunjungi Indonesia. Ini merupakan kunjungan kedua setelah dilakukan pada tahun 1980-an. Kapal ini merupakan gabungan satuan ke-33 yang terdiri dari Kapal Tempur Naghdi dan Kapal logistik Bandar Abbas.

Kedua kapal yang berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas di Iran ini mempunyai misi operasi, latihan dan pendidikan. Kapal-kapal tersebut sepanjang perjalanannya dari Iran telah melewati Teluk Aden dan melakukan operasi tempur terhadap pembajak. Sebelum ke Indonesia (Jumat, 27/2), kapal tempur ini mengunjungi dua negara sahabat lain, yaitu India dan Sri Lanka.

Kapal gabungan yang membawa sejumlah mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran ini akan berada di Jakarta selama tiga hari.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Iran di Jakarta (Jumat, 27/2), kehadiran Angkatan Laut Republik Islam Iran di perairan internasional serta kunjunannya ke negara-negara sahabat ini bukan untuk pertama kalinya. Kapal-kapal tempur Angkatan Laut Iran dengan misi membawa pesan pardamaian serta melakukan operasi tempur terhadap perambok pembajak laut dan menjaga keamanan kapal-kapal komersial Iran dan negara-negara lain sering kali hadir di perairan internasional.

Dalam operasi dan latihan kali ini pun Republik Indonesia dipilih sebagai salah satu negara yang dikunjungi dengan beberapa alasan. Diantaranya, Republik Indonesia merupakan salah satu negara sahabat bagi Republik Islam Iran. Kedua, dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi saling kunjungan antara pejabat militer kedua negara Iran dan Indonesia khususnya kunjunan Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari ke Indonesia pada tahun 2013. Dalam pertemuan dengan disepakati agar kapal-kapal kedua angkatan laut mengunjungi negara satu sama lain.

Angkatan Laut Republik Islam Iran mempunyai pengalaman-pengalaman yang begitu berharga yang merupakan hasil dari perang selama delapan tahun yang dipaksakan oleh rezim Saddam Hussein kepada Iran serta hasil dari begitu banyak operasi tempur yang dilakukan oleh kapal-kapal Iran terhadap pembajak laut.

"Angkatan Laut Iran siap untuk membagikan seluruh pengalaman berharga tersebut dengan negara-negara sahabat seperti Republik Indonesia," demikian keterangan dari Kedutaan Iran di Jakarta. [rmol]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa