Skip to main content

Ahok Mau Selamatkan Uang 12 T, Selamatkan Gaji Petugas Kebersihan DKI Rp 2,4 Juta Aja Tak Mampu

Begitulah Ahok, sebelumnya gaji Cleaning Service balai kota DKI Jakarta yang tertunggak 2 bulan. Kini gaji pertugas kebersihan, besok tidak tahu lagi. Kabarnya Ahok mau selamatkan "dana siluman" 12 T yang membuat hubungannya memanas dengan PDIP. Tapi yang aneh, kenapa gaji yang cuma Rp. 2,4 juta tidak bisa di selamatkan, ya?

Tiga orang pekerja harian lepas (PHL) kebersihan dari Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara jadi mengeluh. Pasalnya,  sejak Januari 2015 hingga kini, Kamis (26/2), belum juga menerima gaji sebesar Rp 2,4 juta. Kesulitan dan bingung pun mereka alami untuk cari cara membiayai keluarganya di rumah.

Saat diwawancarai Warta Kota yang di lansir Tribunnews, di Jalan Berdikari, Koja, Jakarta Utara, Tasun (43), warga Jalan Mustopa, Kelurahan Rawa Badak RT05/01, Koja, Jakarta Utara menuturkan keluhannya. Ia mengeluh, gaji yang ia harapkan belum kunjung datang, membuatnya harus menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

"Saya belum gajian udah dua bulan, untungnya saya punya motor bebek di rumah. Saya minta izin ke suami untuk gadaikan BPKB motor. Saya pinjam Rp 3 juta, ya untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau nungguin gaji, sampai kapan?" ucap wanita yang sudah dikaruniai empat anak ini.

Dua orang teman Tasun, Samen (50), warga di Swasembada Barat 15, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok Jakarta Utara, dan Uci (19), warga di Kawasan Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan hal sama, terkait belum menerima gaji selama dua bulan.

Sembari menyapu jalan dan memungut sampah plastik di Jalan Berdikari, Samen mengaku pusing, harus membayar utang piutangnya ke tetangganya yang sudah mencapai Rp 2 juta.

"Ya menghidupi keluarga ya saya kan. Anak saya udah pada nikah dua-duanya. Saya sama istri saya aja di rumah. Dapur gimana mau ngepul kalau duitnya gak ada. Gajian juga belum. Terpaksa ngutang kanan-kiri rumah," ungkapnya sambil memegang jidatnya.

Sementara itu, Uci mengaku pasrah dan terus menunggu kepastian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terkait gaji yang hingga kini belum juga turun. Ia juga mengaku pusing, lantaran sudah mengambil kredit motor bebek baru.

"Mana baru ngambil motor baru mas. Cicilannya 600-an ribu per bulan. Dua bulan ini beloman bayar saya. Belum ngehidupin adek saya di rumah, belum lagi orangtua, haduh. Tolong untuk pemerintah, kami minta dipercepat gaji turun. Jangan seperti ini. Kami juga manusia.

Menanggapi hal itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati menuturkan tempo satu dua hari, gaji PHL akan turun.

"Jadi proses pencairan anggaran sedang berjalan terkait penggajian PHL. Insya Allah dalam jangka waktu satu atau dua hari ini sudah bisa langsung dilihat di rekening masing-masing PHL," ungkapnya. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,