Skip to main content

Tulisan Tuk Yang Suka Marah : "Orang Bijak Dipelihara oleh Bibirnya"

THE fool’s talk brings a rod to his back, but the lips of the wise protect them. Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.

Bangsa ini dalam kondisi karut marut. Centang parenang. Tak beres. Ganjil. Sumbang dan banyak anomali-anomali yang bergerak jauh dari koridor yang dianggap benar oleh publik. Orang yang dianggap dan diharapkan menegakkan sesuatu, malah merobohkannya. Lembaga yang harusnya menyejahterahkan, malah menyengsarakan. Alamak, kacau nian ini negeri.

Inilah pangkal bala, kita jadi pemarah. Sedikit-sedikit marah, tetapi marahnya tak sedikit. Kalau sudah marah, keluar berbagai ocehan, cacian dan makian. Tanpa penghambat, kata-kata yang melukai perasaan meluncur dari mulut.

Emosi kita tersulut melihat keadaan yang memprihatinkan. Kita bengis. Kita serang yang mana-mana kita anggap biang kerok. Kita kata-katai sesuka hati kita. Kita hujat seenak perut. Sampai kita merasa puas. Saking puasnya ketika lupa kapasitas. Kita alpa dengan kebijaksanaan eksistensi diri. Tak kenal lagi kita siapa. Kearifan kian jauh. Lantas apa beda kita dengan mereka?

Jika sudah begini adanya, ada eloknya kita baca lagi kisah ini. Di suatu kampung, ada seorang yang pemarah. Kalau sudah emosi, mulutnya beracun, pedas dan selalu menyakiti orang lain. Dia tidak bisa mengendalikan diri sendiri, tidak bisa menjaga emosinya, terutama ketika kita marah.

Suatu hari dia bertemu dengan ayahnya. "Wahai anakku, aku akan memberikan pekerjaan padamu," kata ayahnya. "Apa itu ayah?" jawab orang itu kepada ayahnya. "Hari ini coba kamu masukkan paku-paku ini satu per satu ke pagar bambu di belakang rumah untuk setiap kali kamu marah dan tidak bisa mengendalikan diri." Orang itu pun mengikuti perintah ayahnya. Tak lama kemudian, dalam hitungan hari, 37 paku sudah tertancap pada bambu.
Lantas melapor.

"Sudah selesai ayah. Aku sudah bisa memasukkan paku-paku itu ke pagar bambu belakang rumah untuk setiap kali aku marah, dan sekarang pakunya sudah habis,” lapor sang anak. "Coba mari kita lihat," kata Ayahnya, "Oke sekarang ada tugas baru, untuk setiap kali kamu bisa menahan marah dan tidak marah, kamu cabuti paku-paku itu satu per satu." Perintah itu pun dilakukan, dan orang itu untuk setiap kali tidak marah dan bisa menahan marah dia mencabuti paku-paku tersebut sampai habis.

Beberapa hari berselang, semuanya sudah tercabut lagi. "Ayah, paku itu sudah aku ambil semuanya, dan aku sudah bisa menahan marah." kata orang itu.

Lantas sang ayah mengajaknya anak ke tempat bambut dimaksud. "Wahai anakku, lihatlah bahwa untuk setiap kali engkau marah dan engkau tidak bisa menahan diri kemudian engkau menyakiti orang lain, adalah seperti engkau menusukkan paku-paku itu ke hati orang lain dan menyakitinya. Kemudian engkau meminta maaf kepada orang yang kamu sakiti dengan mencabut paku-paku itu dari hati mereka, lihatlah...bahwa bambu itu tetap berlubang akibat paku itu, tidak kembali seperti semula setelah engkau cabut paku itu.

Hati orang-orang yang kau sakiti akan tetap meninggalkan bekas luka, tak perduli berapa banyaknya engkau minta maaf," kata ayahnya.

Lalu mereka berhenti bicara sejenak sembari memandang dalam-dalam bekas lobang yang ada di bambu. Sambil menghela nafas, ayahnya melanjutkan nasihat. "Oleh karena itu, jagalah emosimu, tenangkan jiwamu dan jaga lisanmu agar tidak menyakiti orang lain. Sesungguhnya manusia yang baik itu adalah apabila orang lain merasa aman dari gangguan tangan maupun lisannya."

Wahai insan bijaksana! Ingatlah sesungguhnya semua orang punya cela, namun pantaskah kita menjadi pencela untuk mereka yang tercela. Atau cukup celaan itu datang dari diri masing-masing. Antahlah dunsanak. (*)

Penulis: Lindo Karsyah (Pengamat Sosial)
sumber :Tribunnews

Popular posts from this blog

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4...

Giliran Band Metal Sebut Jokowi "Palsu atau Pembohong"

Presiden Joko Widodo sangat menyukai musik metal. Dan bahkan banyak yang menilai kalau mantan walikota Solo itu punya citra sebagai anak metal. Dari mengaku suka band metal, ikut nonton konser rock dan sebagainya. Hal itu pun kemudian dikenal hingga ke seantero jagat. Namun citra Jokowi di mata dunia musik internasional sedikit ternoda, usai heboh eksekusi mati terhadap pelaku narkoba kelas kakap. Banyak band papan atas dunia semisal Napalm Death maupun Black Sabbath melayangkan kritik halus kepada Jokowi. Namun yang terbaru sedikit berbeda. Band metal asal Inggris; Carcass, meledek Jokowi lebih kasar. Di akun resmi Carcass, pada Rabu (29/4), foto Jokowi dengan t-shirt Napalm Death plus jaket hitam, diunggah disertai kalimat yang di sebagian kalangan anak metal dianggap merupakan hinaan. DEATH METAL. (Poser) Poser merupakan ejekan terhadap seseorang yang dianggap sebagai palsu atau pembohong. Poser bisa juga berarti istilah yang ditujukan kepada mereka yang hanya sekadar b...

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro......