Skip to main content

Di Duga Capek Marah, Kini Ahok Tertawa Kepada Massa yang Memintanya Turun dari Kursi Gubernur

Biasanya Ahok selalu merespon dengan sikap marah apa - apa saja yang "menyerang" atau mengkritiknya. Namun kali ini dugaan Ahok capek marah sepertinya, ada benarnya. Karena buktinya, ia malah tertawa merespon aksi massa yang memintanya lengser.

Seperti dilansir laman Rmol, bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mentertawakan aksi massa yang memintanya untuk turun dari jabatan DKI 1.

Sebagaimana diketahui, massa yang tergabung dalam 'Masyarakat Jakarta Cabut Mandat Gubernur DKI Jakarta' melakukan aksi penggalangan tanda tangan di atas kain putih di arena Car Free Day, Jakarta Pusat, Minggu (22/2) lalu.

Mengetahui hal itu, Ahok pun tidak ambil pusing atas penolakan tersebut.

"Aduh, lo suruh seluruh orang Jakarta cabut gue (dari jabatan gubernur), gue tetap gubernur sampai 2017, he he he.. Pusing amat," ujarnya sambil tertawa di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (25/2).

Menurut Ahok, yang melalukan aksi penolakan dirinya sebagai gubernur dilakukan oleh sebagain kecil warga Jakarta. Ia pun yakin masih banyak warga Ibukota yang mencintainya. Sebagai contoh, saat ia blusukan ke Tambora Jakarta Utara untuk meresmikan rumah susun beberapa hari yang lalu, masyarakat masih antusias mengajaknya berpose.

"Kayaknya yang ngajak foto dan salaman (di Tambora) lebih banyak. Jadi gimana coba. Gue juga bingung," katanya sembari tersenyum.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun curiga, yang menolak dirinya sebagai gubernur jangan-jangan adalah orang luar Jakarta.

"Jangan-jangan bukan KTP DKI yang mereka pegang," tandas Ahok, seperti dilansir Rmol.

Seperti diketahui, bukan saja masyarakat yang inginkan Ahok lengser, lembaga DPRD yang terhormat pun dikabarkan sudah sepakat akan memakzulkan Ahok. Yang membuat aneh adalah, 100 hari Ahok jadi Gubernur malah di hadiahi pemakzulan dari DPRD DKI Jakarta. (Baca, DPRD Hadiahi Ahok Pemakzulan di 100 hari jadi Gubernur)

Apakah Ahok jadi dilengserkan? Hari ini (Kamis, 26/2) DPRD DKI Jakarta akan rapat paripurna yang akan tentukan nasib Ahok selanjutnya. Mari kita tunggu bersama apa hasilnya. [sal]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa