Skip to main content

Mana yang Betul Pak Jokowi? "Jangankan 3 Hari, Indonesia Perang Selama 5 Jam Saja Keteteran"


Pengamat pertahanan asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mochamad Nur Hasim menilai bahwa pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di jejaring sosial twitter mengenai Indonesia hanya sanggup berperang selama tiga hari ada benarnya.

Bahkan, ia memperkirakan seluruh kekuatan pertahanan keamanan (hankam) Indonesia jika berperang selama lima jam saja sudah keteteran. Ia juga sangsi, jika Indonesia mengalami nasib seperti Irak yang diserang negara yang memiliki peralatan perang canggih dan modern seperti Amerika Serikat (AS) mampu bertahan tiga hari.

"Jangankan tiga hari, perang selama lima jam saja Indonesia sudah keteteran," ujarnya kepada Republika, Ahad (22/2).

Menurutnya, pernyataan Menhan dan Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo dalam konteks tertentu.

Ia mencontohkan, kalau Indonesia menghadapi serangan dan terjadi di tiga titik berjauhan yaitu di Pulau Papua, Aceh, hingga Jawa maka yang menjadi problem keterbatasan mobilisasi pasukan untuk bisa mengatasi persoalan-persoalan itu. Kalau mobilitas terlambat, kata dia, tentunya musuh sudah masuk Indonesia.

"Kalau kita benar-benar berperang melawan negara lain yang sistem peralatannya lebih canggih seperti Australia, Singapura maka ada kekhawatiran kita tidak siap menghalau serangan dari wilayah luar," jelasnya.

Ia menyebutkan, lemahnya pertahanan Indonesia karena beberapa sebab. Pertama, beberapa usia alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dimiliki Indonesia sudah tua. Sementara alutsista di Tanah Air masih sangat kurang dibandingkan negara-negara pemilik alutsista canggih itu.

Disatu sisi, negara selama ini pemerintah hanya fokus membeli pesawat. Padahal, ada pesawat F16 yang kini masih terkena embargo.

Disinggung mengenai komentar Anggota Komisi I DPR mengenai anggaran untuk Kemenhan yang terbilang besar atau lebih dari Rp 100 triliun, ia menyebutkan bahwa anggaran itu hanyalah untuk Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF).

"Anggaran itu sangat kurang dan tidak mencakup apabila terjadi perang modern yaitu perang menggunakan teknologi. Misalnya ada negara yang mengirim pesawat tanpa awak atau rudal ke Indonesia dan jangkauannya sangat jauh, kita tidak bisa menanganinya karena tidak memilikinya," katanya.

Seharusnya, kata dia, besarnya porsi anggaran pertahanan yang diberikan untuk Indonesia bukan dibandingkan dengan pos anggaran lain. Melainkan harus dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara lain yang militernya lebih baik seperti Singapura dan Malaysia, bahkan AS.

Belum lagi, energi untuk mendukung sektor pertahanan yang dinilainya masih kurang. Ia menceritakan, selama ini latihan pasukan tentara terkendala akibat kurangnya bahan bakar. Menurutnya, negara ini cenderung mengekspor dibandingkan mendukung kebutuhan dalam negeri, termasuk untuk angkatan perang Indonesia.

Akibatnya ketika tentara akan berlatih menggunakan mesin tempur yang menggunakan bahan bakar menjadi terkendala.

"Padahal, jika ingin memiliki kapabilitas dan kapasitas pertahanan dan keamanan maka latihan perang harus didukung, termasuk jaminan pasokan bahan bakar," ujarnya.

Belum lagi Indonesia yang belum memiliki kilang bahan bakar. Sehingga, jangka waktu suplai minyak hanya selama 22 hari. Ia mempertanyakan kalau kilang itu ada di tempat jauh dan Indonesia sedang dilanda perang maka kendaraan mau diberi bahan bakar apa.

"Itu riil, itu penggunaan energi nasional itu dalam kondisi darurat," ucapnya.

Seharusnya, kata dia, pemerintah memberikan alokasi energi khusus untuk suplai pertahanan, terutama untuk menghadapi perang, krisis.

Nur Hasim juga mengkritik Indonesia yang masih menggunakan konsep tradisional atau lama. Indonesia disebutnya menerapkan konsep pertahanan keamanan yang melebur dengan pusat kekuatan sipil atau permukiman masyarakat atau pusat kekuatan sipil.

"Kita tidak membayangkan kalau markas besar TNI dibom karena disekitarnya sudah ada fasilitas sipil seperti rumah penduduk. Sedangkan Kostrad terletak di dekat istana negara," ujarnya.

Kalau konsep ini dipertahankan, kata dia, seharusnya tentara harus mencegat musuh di wilayah paling luar atau perbatasan. Tetapi, lagi-lagi pertahanan bangsa rapuh, bahkan kasus pencurian ikan secara ilegal saja belum mampu diselesaikan.

"Apalagi kalau ancaman pertahanan. Sementara kalau melihat konsep pasukan tempur modern kan mengguncang lewat laut, darat, dan udara karena proses mobilisasi reaksi cepat," katanya.

Faktanya, Indonesia masih dominan kekuatan di darat. Padahal, seharusnya ada penyeimbang kekuatan, baik udara, laut, dan darat. Indonesia juga harus memetakan secara jelas siapa yang dianggap sebagai musuh. Mulai dari siapa musuh yang dihadapi, seperti apa, hingga ancaman kekuatannya seperti apa.

Jika memang demikian, kata dia, ia sepakat dengan pernyataan Ryamizard yang dibuka ke khalayak karena supaya mereka paham dan ada kesamaan untuk membangun pertahanan. "Lagipula sudah ada lembaga yang melakukan analisis sistem ketahanan negara," ucapnya.

Lembaga itu menganalisa mulai pertahanan di Tanah Air, alutsista, jumlah pasukan, hingga berapa mesinnya. Kemudian hasil analisa itu dibuat dalam review tahunan yang sebagian diumumkan ke masyarakat umum dan ada yang tidak. Belum lagi adanya intelijen yang memata-matai kekuatan pertahanan Indonesia. [Rol]

Popular posts from this blog

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4...

Giliran Band Metal Sebut Jokowi "Palsu atau Pembohong"

Presiden Joko Widodo sangat menyukai musik metal. Dan bahkan banyak yang menilai kalau mantan walikota Solo itu punya citra sebagai anak metal. Dari mengaku suka band metal, ikut nonton konser rock dan sebagainya. Hal itu pun kemudian dikenal hingga ke seantero jagat. Namun citra Jokowi di mata dunia musik internasional sedikit ternoda, usai heboh eksekusi mati terhadap pelaku narkoba kelas kakap. Banyak band papan atas dunia semisal Napalm Death maupun Black Sabbath melayangkan kritik halus kepada Jokowi. Namun yang terbaru sedikit berbeda. Band metal asal Inggris; Carcass, meledek Jokowi lebih kasar. Di akun resmi Carcass, pada Rabu (29/4), foto Jokowi dengan t-shirt Napalm Death plus jaket hitam, diunggah disertai kalimat yang di sebagian kalangan anak metal dianggap merupakan hinaan. DEATH METAL. (Poser) Poser merupakan ejekan terhadap seseorang yang dianggap sebagai palsu atau pembohong. Poser bisa juga berarti istilah yang ditujukan kepada mereka yang hanya sekadar b...

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro......