Skip to main content

BPK Puji Prestasi Keuangan Jabar 4 Kali Berturut - turut "Wajar Tanpa Pengecualian"


Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) memaparkan data pencapaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dari semua provinsi mereka memuji Pemprov Jabar mengenai kinerja serta pertanggungjawaban keuangannya.

Ketua BPK Harry Azhar Azis mengatakan, perolehan akreditasi WTP tahun demi tahun meningkat meski belum sebagian besar daerah. Di 2013, pemerintah provinsi yang pelaporan keuangannya mendapat opini WTP baru 52 persen.

Sementara untuk pemerintah kabupaten, hanya sebesar 30 persen dari 339 yang diperiksa. Sedangkan pemerintah kota baru 41 persen.

"Jabar kini berupaya mencatat prestasi pencapaian opini WTP empat kali berturut-turut," jelas Harry dalam pembahasan strategi pengawasan keuangan daerah, Jumat (27/2/2015).

Dia mengatakan, secara keseluruhan, kementerian dan lembaga 74 persen memperoleh opini WTP. Sementara, tingkat pemerintah daerah masih relatif agak lambat yakni 34 persen dari seluruh unitnya.

Disinggung mengenai temuan indikasi pelanggaran pemanfaatan keuangan daerah, Harry mengatakan BPK memberi waktu 60 hari bagi instansi bersangkutan untuk membetulkan laporannya.

"Bila ada selisih atau sisa pemanfaatan anggaran dengan laporan, pihak instansi dimaksud dapat mengembalikan uang negara," kata dia.

Jika laporan diperbaiki serta uang dikembalikan, maka dianggap tidak ada penyalahgunaan uang negara.

"Tidak ada kerugian negara di sini. Tetapi, bila dalam 60 hari uang tidak dikembalikan, maka BPK akan meneruskan prosesnya ke aparat penegak hukum," jelas dia.

Forum APPSI lalu menyampaikan kondisi yang dihadapinya. Terdapat beberapa kasus, BPK telah menyimpulkan tidak menemukan pelanggaran keuangan daerah, namun aparat penegak hukum tetap saja mengusut dugaan penyimpangan.

Atas aspirasi para kepala daerah tersebut, Harry mengatakan hal itu bukan menjadi ranahnya.

"Tentu ini perlu dibicarakan langsung kepada Presiden karena kepolisian dan kejaksaan di bawah kewenangan beliau," ujar Ketua BPK.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menegaskan, pengawasan ketat pemanfaatan APBD adalah keniscayaan. Meski demikian, dibutuhkan terobosan strategi pengawasan baru agar proses pembangunan berjalan maksimal.

"Pengawasan harus, tetapi prosesnya perlu semakin mudah dan efektif. Jadi, para kepala daerah berharap ada terobosan baru," kata pria yang akrab disapa Aher.

Aher mengatakan, usulan dan harapan para gubernur terhadap mekanisme pengawasan tentu tetap tidak menoleransi sedikit pun kebocoran anggaran. Namun, kata Aher, metoda pengawasan jangan sampai menjadi bagian kendala pelaksanaan program pembangunan.

"Ini semua dalam rangka penyelamatan keuangan negara. Juga demi kelancaraan jalannya pembangunan demi perwujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat," papar Aher.

Dia menambahkan, para kepala daerah berharap BPK senantiasa mendampingi daerah dalam penyusunan, pemanfaatan, dan pelaporan seluruh anggaran negara di daerah.

"Sistem sekarang kadang terasa sulit, namun melalui pengawasan dan bimbingan BPK, insya Allah akan beres," tutup Aher. [inilah/Islamedia/YL]

Popular posts from this blog

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4...

Giliran Band Metal Sebut Jokowi "Palsu atau Pembohong"

Presiden Joko Widodo sangat menyukai musik metal. Dan bahkan banyak yang menilai kalau mantan walikota Solo itu punya citra sebagai anak metal. Dari mengaku suka band metal, ikut nonton konser rock dan sebagainya. Hal itu pun kemudian dikenal hingga ke seantero jagat. Namun citra Jokowi di mata dunia musik internasional sedikit ternoda, usai heboh eksekusi mati terhadap pelaku narkoba kelas kakap. Banyak band papan atas dunia semisal Napalm Death maupun Black Sabbath melayangkan kritik halus kepada Jokowi. Namun yang terbaru sedikit berbeda. Band metal asal Inggris; Carcass, meledek Jokowi lebih kasar. Di akun resmi Carcass, pada Rabu (29/4), foto Jokowi dengan t-shirt Napalm Death plus jaket hitam, diunggah disertai kalimat yang di sebagian kalangan anak metal dianggap merupakan hinaan. DEATH METAL. (Poser) Poser merupakan ejekan terhadap seseorang yang dianggap sebagai palsu atau pembohong. Poser bisa juga berarti istilah yang ditujukan kepada mereka yang hanya sekadar b...

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro......