Skip to main content

Eksistensi Sekolah Islam Terpadu di Saat Gonjang-ganjingnya Kurikulum Pendidikan

Di saat gonjang-ganjing kurikulum pendidikan melanda dunia pendidikan Indonesia, JSIT menegaskan eksistensi kurikulumnya. Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia wilayah Yogyakarta mengadakan seminar pendidikan Islam dengan tema Konsep dan Model Kurikulum Sekolah Islam Terpadu. Seminar yang berlangsung sehari ini dihadiri oleh 150-an guru-guru SIT se-Jogja berlangsung di kampus STMM (MMTC) Jl Magelang. Acara diawali dengan sambutan ketua JSIT DIY Dr Sudiyatno M.E. dilanjutkan pemaparan kurikulum SIT untuk tingkat SD, SMP dan aSMA dari JSIT Pusat.

Kurikulum pendidikan sekolah Islam diambil dari sumber hukum Islam, yaitu Alquran dan Hadist, dan itu menjadi identitas sekolah Islam Terpadu yang tidak akan lekang oleh zaman. Kurikulum SIT tidak terpengaruh oleh perubahan kurikulum pendidikan nasional. Kurikulum 2006 atau 2013 tetap bisa sinergis dengan kurikulum SIT yang kita punya, jelas Drs Toto S Athoilah M.Pd. dari JSIT Pusat.

Kurikulum SIT mempunyai tiga hal. Pertama, muatan SIT dan keterpaduan terdiri dari ; akhlak, aqidah, ibadah, siroh serta islamisasi pengetahuan. Kedua, muatan kurikulum nasional baik kurikulum 2006 ataupun 2013. Ketiga, muatan lokal dan global terdiri dari teknologi, bahasa dan seni budaya, tambahnya.

Di DIY, kita memiliki jaringan sekolah yang telah tersebar di seluruh kabupaten/kota. Ada 60 TK, 27 SD, 9 SMP dan 4 SMA yang tergabung dalam JSIT DIY. Meskipun sekolah-sekolah kita masih berumur muda, dan perbaikan kurikulum dan proses pembelajaran terus dilakukakan. Terbukti prestasi UN sebagai indikator sederhana terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan mendominasi di rangking pertama di beberapa daerah dan semua daerah telah di atas rata2, ungkap Dr Sudiyatno M.E. ketua JSIT DIY. (usb/dakwatuna)

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,