Skip to main content

Privacy Policy

Privacy Policy

Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau memiliki pertanyaan lain tentang kebijakan privasi pada laman https://maidanypos.blogspot.com/, silahkan menghubungi admin via e-mail dengan mengisi formulir di laman kontak.

Pada https://maidanypos.blogspot.com/ , privasi para pengunjung blog ini sangat penting. Dokumen kebijakan privasi ini mengurai jenis informasi pribadi yang diterima dan dikumpulkan oleh https://maidanypos.blogspot.com/ dan bagaimana informasi pribadi tersebut digunakan.

Log Files

Seperti kebanyakan situs Web lain,

https://maidanypos.blogspot.com/ juga menggunakan log files. Informasi dalam log files meliputi alamat internet protocol (IP), jenis browser, Internet Service Provider (ISP), jejak tanggal / waktu, refferering atau exit pages dan klik-klik yang dilakukan pengunjung untuk menganalisis kecendrungan, mengelola situs, melacak aktifitas pengguna pada situs, dan untuk mengumpulkan informasi demografis.

Alamat IP dan informasi lainnya tersebut tidak terkait dengan informasi yang bersifat pribadi.

Cookies dan Web Beacons

https://maidanypos.blogspot.com/ menggunakan cookies untuk menyimpan informasi tentang preferensi pengunjung, merekam informasi pengguna tertentu pada halaman yang dikunjungi, menyesuaikan halaman Web content based berdasarkan tipe browser yang digunakan pengunjung atau informasi lainnya yang pengunjung kirimkan melalui browser yang digunakan.

DoubleClick DART Cookie

.:: Google, sebagai vendor pihak ketiga, menggunakan cookies untuk menayangkan iklan di https://maidanypos.blogspot.com/.

.:: Penggunaan DART cookie oleh Google memungkinkan Google dapat menampilkan iklan yang sesuai kepada pengguna berdasarkan kunjungan di https://maidanypos.blogspot.com/ dan situs lainnya di Internet.

.:: Pengguna dapat membatalkan penggunaan DART cookie dengan mengunjungi kebijakan privasi jaringan iklan dan konten Google di URL berikut : 

http://www.google.com/policies/technologies/ads/

Beberapa mitra periklanan Saya mungkin menggunakan cookies dan web beacon di situs. Mitra iklan Saya meliputi : Google Adsense, Chitika & idblogNetwork.

Server-server iklan pihak ketiga atau jaringan iklan ini menggunakan teknologi untuk mengirim iklan-iklan dan link-link yang muncul di

https://maidanypos.blogspot.com/ secara langsung ke browser Anda. Mereka secara otomatis menerima alamat IP Anda. Teknologi lainnya (seperti cookies, JavaScript atau Web Beacons) juga dapat digunakan oleh jaringan iklan pihak ketiga untuk mengukur efektifitas iklan mereka dan / atau untuk personalisasi iklan yang Anda lihat.

https://maidanypos.blogspot.com/ tidak memiliki akses atau kontrol terhadap cookies yang digunakan oleh pengiklan pihak ketiga.

Anda harus berkonsultasi dengan kebijakan privasi masing-masing dari server iklan pihak ketiga untuk informasi lebih rinci tentang kegiatan mereka serta untuk mendapat petunjuk tentang cara membatalkan kegiatan-kegiatan tertentu.

Kebijakan Privasi https://maidanypos.blogspot.com/ tidak dapat mengontrol kegiatan tersebut.

Jika Anda ingin menonaktifkan cookies, Anda dapat melakukannya melalui pilihan-pilihan di browser Anda.

Informasi lebih lanjut tentang manajemen cookie dengan browser web tertentu dapat ditemukan di situs web masing-masing browser.

https://maidanypos.blogspot.com/ tunduk dan patuh pada aturan dibawah google. Untuk membaca aturan Google, silahkan kunjungi :

http://www.google.com/policies/privacy/

 

Comments

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,