Skip to main content

Ini Bantahan Puan Maharani biar tak disebut "Menteri Titipan Mama"

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani kerap kali disebut sebagai seorang yang karier politiknya melesat karena sosok ibunda Megawati Soekarnoputri. Cap seperti ini terus melekat hingga dia duduk di bangku legislatif sampai menteri di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Puan dengan tegas menjawab tudingan tersebut sebagai omong kosong belaka. Puan mengatakan pencapaian saat ini melalui proses yang panjang.

"Saya percaya tidak ada suatu hal dilakukan secara instan. Pertama muncul saya terus terang dikecilkan dan dinomorduakan ini siapa? Kemudian saya dekati orang-orang politik dan aktivis sambil menyerap ilmu mereka yang hingga kini saya terapkan. Saya berusaha menjalankan yang ditugaskan sekuat kemampuan saya. Saya menjadi seperti ini sekarang karena berusaha bukan karena cucu Bung Karno, anaknya Ibu Mega dan Pak Taufik, tapi karena saya berusaha," kata Puan di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/2).

Puan bercerita 15 tahun lalu saat menjadi mahasiswa di UI dia tidak tahu apapun karena masih polos. Puan hanya mendengarkan saat banyak politisi datang berkunjung ke rumahnya.

"Kemudian setelah itu, terus terang saja bapak ibu saya tidak mengharuskan masuk politik. Tapi bapak saya selalu panggil saya ketika bertemu para tokoh dan saya hanya bisa mendengarkan dan belum mempunyai hak suara karena saya masih kuliah," ungkapnya.

Kemudian dia mulai memberanikan diri berkecimpung di dunia politik dan belajar berpidato. Dia mengaku pernah tergagap-gagap berbicara di depan umum.

"S1 saya di UI, saya selesai dan bicara secara otodidak. Pertama kali saya berbicara gemeteran selalu bawa teks dan suatu waktu pernah teks tersebut tertinggal," tandasnya.

Namun pengalaman itu dijadikannya pelajaran. Setelah merasa matang banyak yang menawarinya menjadi anggota DPR. Namun saat itu Puan masih belum siap.

"Terus terang saja setelah reformasi saya banyak ditawarkan menjadi anggota DPR. Tapi saya tolak karena masih kuliah dan belum menikah. Setelah dua-duanya selesai dan punya anak, saya rasa urusan saya beres. Karena prinsip saya tujuan hidup yang harus diselesaikan dulu adalah urusan pribadi sebagai istri dan ibu," jelasnya.

Hingga akhirnya dia mantap menetapkan kariernya di dunia politik. Berbagai jabatan politik diraihnya mulai dari petinggi partai PDIP sampai puncaknya menjadi menteri, seperti dilaporkan Merdeka.

Sayangnya, tak semua bisa terima dengan apa pun alasan atau bantahan Puan terkait isu "menteri titipan mama". Bagaimana dengan Anda? [pkns]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,