Skip to main content

Arzeti Bilbina Siap Maju Pada Pilkada Surabaya, PKB Siap Gak?

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina menegaskan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2015.

"Mohon doanya saja. Persiapannya sekarang ridho dan restu dari keluarga Surabaya," kata Arzeti di Surabaya, Senin (23/2).

Saat ditanya apakah ada kendala di internal partai mulai dari DPP, DPW dan DPC, Arzeti mengatakan tidak ada.

"Alhamdulillah semua support," ucapnya singkat.

Arzeti menyatakan sudah melakukan komunikasi dengan semua pihak terutama dengan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPW PKB Jawa Timur Halim Iskandar, dan Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin.

"Sudah semua, sekarang persiapannya. Mohon doa restunya," ujar mantan peragawati itu.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan mengenai pencalonan Arzeti pihaknya akan mengkoordinasikan lagi.

"Beberapa hari terakhir ini belum ada komunikasi," katanya.

Namun Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftakhul Achyar menyatakan tidak setuju atas pencalonan Arzeti. Terkait hal itu Syamsul mengatakan hal itu atas pertimbangan karena Arzeti masih dianggap sebagai orang baru di PKB.

"Itu karena Arzeti dianggap belum berkeringat di PKB," katanya.

Menurut Syamsul, PKB Surabaya masih terus melakukan penjajakan dengan sejumlah bakal calon wali kota dan juga penjajakan untuk berkoalisi dengan partai politik lainnya.

"Dari sekian partai yang kita temui sudah ada yang serius berkoalisi," katanya.

Soal koalisi dengan PDIP, Syamsul mengatakan tidak berpedoman dengan kebijakan partai di tingkat pusat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), melainkan semua partai akan dijajaki.

"Masih belum final, kita masih 'wait and see'," ujarnya.

Mengenai penjajakan untuk mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju kembali di Pilkada Surabaya 2015, Syamsul mengatakan sampai saat ini delegasi yang diutus PKB belum ada laporan konkrit kapan pertemuan dengan Rismaharini digelar.

"Bahkan teman-teman di Fraksi PKB yang sudah menjadwalkan pertemuan dengan Risma juga belum ada kabar. Ada info teman-teman fraksi sudah melakukan komunikasi dengan Risma. Kita tunggu saja," katanya. [tar/inilah]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,