Skip to main content

Cuma Gara-gara Duit Rp 12,1 T, Hubungan Ahok-PDIP Memanas


Hubungan PDIP dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama PDIP memanas. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah dana siluman APBD DKI senilai Rp 12,1 triliun.

Gara-gara dana siluman itu, DPRD DKI sepakat untuk mengajukan hak angket terhadap Ahok. Ketua Fraksi PDIP Jhony Simanjuntak yang jadi ketua pantia hak angketnya. Jhony pun tak segan bicara keras soal pengajuan angket untuk mantan bupati Belitung Timur itu.

"Salah satu, kita mengajukan angket kan ada di situ lampirannya. Intinya mengenai itu. Artinya, bisa dikatakan juga seolah-olah mengatasnamakan DPRD. Kan kita punya hak budgeting. Jadi patut diduga ada pemalsuan dokumen," ujar Jhony, Rabu (25/2) kemarin.

Tak hanya Jhony, Ketua DPRD DKI yang merupakan politikus PDIP, Prasetyo Edy Marsudi juga ikut menyerang Ahok. Mendukung penggunaan hak angket, Pras mengingatkan Ahok soal pembagian peran kerja antara DPRD dengan Pemprov DKI. "Jadi gini loh maksud gue, setiap bertindak si gubernur ini harus ada etikanya, bos. Dia itu bukan birokrat, dia itu di sini kan tugas politik ya hormati kita lah DPRD yang punya hak budgeting," ujar Pras, pada Selasa (24/2) lalu.

Sikap keduanya tentu mengundang tanya. Sebab, baik Jhony maupun Prasetyo dulu adalah pembela utama Ahok, saat mantan Bupati Belitung Timur itu terancam dijegal KMP untuk naik pangkat jadi DKI-1. Jhony dan Prasetyo saat itu berjuang membela Ahok yang digempur KMP di bawah pimpinan Gerindra.

"Kita di Jakarta ini bersama-sama harus mendukung Ahok," ujar Jhony, 14 November 2014 lalu.

Ahok juga mengakui bahwa dirinya dekat dengan Prasetyo Edi Marsudi. Namun sepertinya Ahok harus mengevaluasi lagi kedekatannya. Melihat sikap terbaru Prasetyo, bisa jadi kedekatan itu tinggal kenangan.

Soal dana siluman Rp 12,1 triliun yang jadi masalah, DPRD dan Ahok punya versi masing-masing. Ahok menduga DPRD memainkan dana yang diajukannya, mengubah-ubah program kerja hingga ada duit yang masuk ke kantong legislator. DPRD punya versi yang bertolak belakang. Menurut para politikus Kebon Sirih, ada oknum Pemprov DKI yang memalsukan pengajuan anggaran. Bahkan pernah pula ada tudingan Ahok mencoba menyuap anggota DPRD agar menyetujui APBD DKI.

Ahok sendiri sudah membeberkan bukti tudingannya. Dia mengungkap ada sejumlah penambahan anggaran di beberapa pos di luar sepengetahuannya. Penambahan anggaran itu besarnya beragam, namun rata-rata sebesar Rp 4 miliar.

"Hampir semua ada dimasukin, kesehatan ada, pendidikan ada, kebakaran ada. Nih (nunjukkin data di draf) rata-rata angkanya nunjukkin Rp 4 miliar semua. Alat percepatan peningkatan mutu pembelajaran SDN Cilandak gila nggak Rp 4,9 miliar. Ini bikin sekolah baru di kampung," ujar Ahok di Balai Kota, kemarin. [detik]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,