Skip to main content

Oh Tuhan! Menteri Yuddy Chrisnandi Terkejut Lihat Buruknya Layanan Masyarakat


Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN& RB) Yuddy Chrisnandi, kemarin blusukan ke Kabupaten Bogor. Di sana Yuddy dibikin terbe­lalak dengan buruknya kinerja pelayanan publik.

Lokasi pertama yang jadi tar­get inspeksi mendadak (sidak) Menteri Yuddy adalah kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor. Menteri Yuddy yang ditemani Plt Bupati Bogor Nurhayanti langsung berkelil­ing meninjau sistem pelayanan di sana. Bekas politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini ter­peranjat ketika mendapati se­orang pengunjung yang sudah menunggu dua jam. Menurut dia, durasi antrean kalau sudah sampai dua jam itu kelamaan. "Saya kalau antre sampai dua jam, mending di rumah saja dulu tidur," kata Yuddy seten­gah bercanda.

Namun candaan Yuddy ini justru ditanggapi sewot Bupati Nurhayanti. Menurut dia, masalah antrean itu sudah dis­elesaikan oleh petugasnya. Toh, untuk pengurusan pajak tergan­tung kelengkapan administrasi si pembayar pajak. "Itukan tergan­tung persoalannya juga," protes orang nomor satu kabupaten Bogor ini.

Yuddy lalu meminta kepada Kepala Dispenda Kabupaten Bogor untuk melakukan evaluasi atas pelayanan publik di kan­tornya. Evaluasi ini diperlukan sebagai bahan masukan untuk tingkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Kalau orang ter­lambat bayar pajak kan bisa terhambat pembangunan itu," jelasnya.

Dari Dispenda, Yuddy beranjak ke Kantor Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Bogor yang letaknya bersebelahan. Di sana, Yuddy kembali dibuat terperangah lantaran untuk pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang butuh waktu hingga 14 hari kerja.

"Dua minggu itu karena mesti dibahas prosedurnya. Selain itu memang sumberdaya ma­nusia kita masih kecil. Tapi itu maksimum dua minggu," ucap Plt Kepala Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Bogor, Burhanuddin, ngeles.

Untuk itu, Yuddy berpesan kepada petugas agar lebih cepat dalam memberikan pelayanan. Selain itu, harus dibeberkan juga secara rinci prosedur pelayanan perizinan hingga selesai.

Selesai dari sana, Yuddy bergeser ke Kantor Polres Bogor. Melihat kondisi kantor Polres sebentar, Yuddy lalu berpindah ke kantor Samsat Bogor. Di kantor Samsat, Yuddy merasa ada keanehan. Soal pada jam 14:45 WIB sudah tak ada lagi pelayanan.

Tak hanya itu, dia juga me­lihat kondisi kantor yang be­gitu minim sosialisasi terkait prosedurpengurusan dokumen kendaraan. Melihat itu, Yuddy kembali menyentil Nurhayanti. "Diberitahu ibu (Bupati Bogor). Supaya jelas prosesnya, lama dan proseduralnya," katanya.

Yuddy pun meminta Kepala Samsat Kabupaten Bogor Ida Hamidah untuk segera meleng­kapi peralatan sosialisasi dan disanggupi dalam dua hari ke depan bakal disiapkan. "Kalau dua hari belum ada diganti sama ibu Nurhayanti," kata Yuddy setengah bercanda. [Rmol]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,