Skip to main content

Biadab, Mesir Berniat Pakai Senjata Mesin Otomatis Bantai Aksi Unjuk Rasa

Tampaknya pemerintah "ilegal" Mesir benar - benar ingin mematikan demokrasi di negaranya sendiri. Demonstrasi (unjuk rasa) yang sejatinya adalah produk dari demokrasi seharusnya mendapat perlindungan, tapi malah di bungkam. Apatah lagi, upaya pembungkaman itu menggunakan senjata. Mana suara Amerika yang katanya "Bapak Demokrasi"? 

Hasil pantauan Pekanews yang dikutip dari laman Inilah, bahwa Pemerintah Mesir ternyata berniat menggunakan senjata otomatis untuk membungkam para demonstran.

Hal itu terbukti dalam rekaman suara Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohammad Ibrahim yang dibocorkan Al Jazeera Selasa (24/2/2015). "Semuanya boleh digunakan oleh hukum Mesir. Kalian paham dan kalian belajar hukum," bunyi Mohammad Ibrahim dalam rekaman itu. "Jangan ragu sedikitpun. Mulai air hingga senjata mesin boleh dipakai," kata Ibrahim.

Menurut Al Jazeera, rekaman itu berasal dari pembicaraan intern di kementerian dalam negeri, menjelang aksi demonstrasi massal yang dilancarkan kelompok Islam, November 2014. "Saya harus tangani mereka, bubarkan dan tangkap mereka. Jangan tunggu menunggu 100 menjadi 1.000 atau 2.000 atau 3.000, kita bakal tak mampu," tutur Ibrahim.

Saat dikonfirmasi, sebuah sumber di Departemen Dalam Negeri Mesir membantah isi rekaman tersebut. Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi menyetujui langkah-langkah pengamanan baru yang makin diperluas.

Kini negara memiliki kekuasaan untuk melarang kelompok yang dianggap mengancam persatuan nasional dan mengganggu kelancaran lalu lintas dan transportasi umum. Kementerian Solidaritas Sosial Mesir telah membubarkan 169 badan nirlaba yang berkaitan dengan kelompo Ikhwanul Muslimin. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,