Emi Amsar (40), warga Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, tak habis pikir. Tagihan listriknya jutaan hingga belasan juta setiap bulan. Selama 1,5 tahun menumpuk jadi Rp 48 juta. Ini wujud tagihannya.
Rumah Amsar hanya berdaya 1.300 VA. Tagihan listriknya mulai melonjak pada April 2013 silam. Total Rp 6 juta. Padahal biasanya cuma Rp 500 ribu.
Amsar protes ke PLN dan diizinkan membayar dengan cara mencicil. Selama mencicil, tagihan normal. Tapi setelah itu, tepatnya pada Juli 2013, tagihan melonjak lagi menjadi Rp12 juta.
Amsar komplain lagi ke PLN tapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Terhitung sejak Juli 2013 hingga Juli 2014, tagihan Amsar sebesar Rp39 juta. Puncaknya terjadi pada Desember 2014, tagihannya mencapai Rp 48 juta.
"Jumlah tagihan tidak masuk akal. Tidak mungkin hitungan daya 1.300 ampere, sebulan bayarannya sampai belasan juta," kata Amsar.
Akhirnya, meteran di rumah Amsar dicabut PLN. Dia menggunakan genset, tapi akhirnya listrik di rumahnya diblokir karena tunggakan Rp 48 juta belum dibayar.
Kepala Rayon PLN Panam, Ahmad, ketika dikonfirmasi detikcom mengaku akan mempelajarinya. "Saya tidak pegang data soal adanya tagihan itu. Nantilah saya cek soal itu dan bantu saya kirimkan nomor pelanggannya agar bisa kita pelajari," kata Ahmad yang baru bertugas di rayon tersebut. [detik]