Skip to main content

Usai Syiah, Di Solo Pro Komunis (PKI) Mulai Pemanasan


Kota Solo dikejutkan lagi dengan adanya upaya segelintir orang yang nekat, konyol dan tidak bertanggungjawab. Mereka yang patut diduga sebagai kelompok Pro Komunis (PKI) pada hari Selasa (24/2) pagi ini berencana mengadakan kegiatan yang bertujuan memutarbalikkan fakta sejarah.

Dengan memakai Gedung Teater Arena TBS di Jl. Sutami, sebelah barat UNS, kelompok militant Pro Komunis (PKI) nampaknya ingin membangun opini keberpihakan masyarakat terhadap PKI. Sebagaimana pernah juga disampaikan Ustadz Andre Kurniawan (da’i penggiat gerakan Anti Syiah dan Komunis dari Malang) di Gedung Islamic Center DDII Jawa Tengah beberapa waktu silam, yakni bahwa strategi PKI untuk bangkit kembali adalah dengan merombak fakta sejarah sehingga seolah-olah PKI adalah korban dan bukannya pelaku kebiadaban.

Alhamdulillah, elemen-elemen Ummat Islam Solo menyadari kebusukan strategi dan mencium kegiatan mereka. Sekitar se-ratusan Laskar Islam Solo  menyebar di beberapa titik seputar tempat yang direncanakan sebagai tempat kegiatan mereka dan mengepungnya sehingga kegiatan dapat digagalkan. Pihak kepolisian, menurut sumber kami di lapangan, juga menurunkan anggotanya yang cukup banyak. Demikian dilaporkan Voa-Islam.

Seperti diketahui, kepolisian tampak tidak tegas terhadap bibit - bibit gerakan Komunis di Indonesia. Apa buktinya? Terbukti orang yang memakai kaos bersimbolkan kalimat Tauhid di tangkap, tapi wanita kenakan kaos dengan simbol "Palu dan Arit" PKI (Komunis) bisa jadi Putri Indonesia 2015 dan tidak di tangkap.



Selain itu, produser film terkenal yang bernama Hanung Bramantyo dengan wajah ceria juga kedapetan pernah pegang bendera Komunis (lihat foto). Toh, aman - aman saja.  Bahkan terus bisa berkarya tanpa ada rasa takut di tangkap polisi.

Sementara seorang muslim yang mau pakai baju dengan simbol keislaman selalu dan selalu merasa takut, karena bisa saja dengan tiba - tiba Densus 88 menangkapnya. Apakah akan selamanya label "teroris" disematkan kepada Islam?


Inilah ironi di negara yang mayoritas Islam, di mana ummat Islam menjadi orang yang terpinggirkan dan terancam di hilangkan (baca: bumi hanguskan). Anehnya, jika ummat Islam bersuara tuntut haknya, maka akan di tuding tidak toleran dan label segala macam. Namun jika pembohong berbicara, bukan hanya di dengarkan, namun bisa jadi pemimpin. [pknews]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa