Skip to main content

Aih, Jokowi Kesal Transportasi Massal Belum Juga Terwujud

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas (ratas) dengan memanggil kepala daerah untuk segera memutuskan mengenai pembangunan transpotasi massal di kota-kota besar. Hal ini untuk mengantisipasi makin macetnya jalanan akibat tidak hadirnya transportasi massal.

Dalam mengurai problem tersebut, Jokowi rapat bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

"Sore hari ini kita akan putuskan mengenai transportasi massal di kota-kota besar utamanya di Jakarta dengan daerah sekitar baik Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok dan kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bandung, yang kita lihat kesehariannya sudah alami kemacetan," ucap Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Jokowi menambahkan, dia sudah menerima banyak laporan mengenai rencana pembangunan transportasi massal seperti di Jakarta, Bandung hingga Surabaya, namun hingga saat ini rencana tersebut tidak segera diputuskan. "Sehingga kita terlambat dalam hal antisipasi kemacetan," tegas Jokowi.

Dia mencontohkan, pengambil keputusan yang lamban dalam transportasi massal adalah rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah 24 tahun mangkrak, namun baru tahun lalu sudah mulai pembangunannya. "Kemudian Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, saya yakin rencana sudah ada," imbuhnya.

Jokowi menegaskan, jika rencana pembangunan transportasi massal tidak diputuskan segera, rencana tersebut hanyalah sebuah rencana tanpa ada barangnya yang bisa dilihat.

"Yang hadir sekarang ini sampaikan secara singkat transportasi massal yang ingin kita bangun dan dalam waktu secepat-cepatnya kita putuskan. Ini tentu ada kerjasama pusat dan daerah. Visi kita menyiapkan transportasi massal yang baik," tukasnya seperti dilansir Okezone.

Tentu kekesalan Jokowi suatu pertanda bahwa Indonesia masih jauh tertinggal. Oleh sebab itu Jokowi mengajak pemerintah pusat dan daerah bekerjasama selesaikan transportasi massal. Karena dengan terwujudnya trasnportasi massal, maka kemacetan di kota atau propinsi bisa di atasi.

Namun yang sedikit aneh adalah Gubernur Jakarta Ahok tidak kelihatan saat rapat tersebut, adapun yang hadir adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan, Gubernur Jawa Timur Sukarwo. Selain itu, juga dihadiri oleh perwakilan PT MRT dan PT KAI.

Apa mungkin Jokowi lupa bahwa ia pernah bangun MRT ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta dulu. Sekarang posisi Jokowi adalah Presiden yang malah setuju dengan Ahok yang batalkan bangun MRT. Hal tersebut bisa di baca di laman Kompas Online dengan judul : "Jokowi Dukung Ahok Batalkan Proyek Monorel PT JM" yang di publikasikan pada Jumat, 9 Januari 2015.

Nah, mengapa Jokowi baru sekarang kesalnya?[sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,