Skip to main content

Ratusan Kader "Moncong Putih" Masuk Perindo, Megawati Carter Pesawat Terbang ke Bali

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri datang ke Denpasar, Bali.

Beredar kabar kedatangan Megawati ke Pulau Dewata itu menyikapi banyaknya kader PDIP di Kabupaten Gianyar yang menyeberang ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Hingga kini sejumlah politikus senior PDIP di Bali mengaku belum mengetahui penyebab  kader yang mengundurkan diri.

Kader PDIP yang menolak disebut namanya mengungkapkan kedatangan Megawati untuk menyelesaikan konflik di tubuh PDIP Gianyar.

Selain itu, kata dia, Megawati juga menanyakan soal kesiapan PDIP dalam  menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) yang secara serentak digelar di enam kabupaten di Bali.

"Iya beliau datang ke sini, naik pesawat carter. Katanya mau membahas konflik kader di Gianyar yang membelot ke partai lain. Selain itu juga membahas soal pilkada nanti di Bali," ungkapnya, di Denpasar, Senin (23/02/2015).

Megawati tiba di Bandara Ngurah Rai pukul  12.45 Wita. Dia berangkat dari Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Sebelumnya, ratusan kader PDIP Kabupaten Gianyar Bali beramai-ramai mengajukan permohonan pengunduran diri dari PDIP.

Alasan mundur karena mereka tidak diberi kesempatan menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2014.

”Kami merasa terkungkung sehingga memilih untuk mundur dari PDIP,” kata I Gusti Ngurah Purbaya, kader PDIP yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Gianyar, 18 Februari lalu.

Dia bersama kader PDIP lainnya akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Perindo. ”Aspirasi konstituen akan kami salurkan ke Perindo (Partai Persatuan Indonesia),” ujarnya. [Sindo]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa