Skip to main content

Cari Dukungankah? Ahok Akui Bertemu Wiranto Sebelum Angket Bergulir


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui bertemu dengan ketua umum (ketum) parpol sebelum DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk menggunakan hak angket terkait polemik RAPBD 2015.

Namun Ahok membantah pertemuan itu untuk melakukan lobi-lobi kepada ketum parpol agar menginstruksikan anggotanya di DPRD batal menggunakan hak angket.

"Enggak aku dari dulu sama Pak Wiranto (dan ketum lain) baik saja. Terkait ini belum sempet ketemu. Terakhir ketemu Pak Wiranto sebelumnya munas," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Dia tak mau ambil pusing terkait tudingan DPRD yang menyebut dirinya melobi para ketum parpol untuk membatalkan hak angket.

"Enggak ada yang perlu dipusingin, saya pikir ini enggak usah dipolemikan, biar masyarakat saja yang menilai mana yang lebih pantas nyusun anggaran. Itu aja sih," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta Veri Younevil membenarkan Ahok telah melakukan lobi-lobi politik dengan seluruh ketua umum (Ketum) parpol termasuk Ketua umumnya Wiranto terkait hak angket ini.

"Ahok sudah bertemu dengan seluruh ketum termasuk Pak Wiranto," ujar Veri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Dalam pertemuan dengan Wiranto, menurut dia, Ahok meminta dukungan politik atas langkahnya terkait penyusunan RAPBD DKI tahun 2015.

Ahok juga meminta agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura menginstruksikan kadernya di DPRD DKI untuk tidak melanjutkan hak angket.

"Tapi waktu itu Pak Wiranto menyerahkan seluruh keputusan kepada fraksi di DPRD DKI. Sebab kami sebelumnya sudah menjelaskan kepada beliau terkait itu," katanya.

Veri mengatakan seluruh fraksi termasuk Koalisi Indonesia hebat (KIH) telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan ketum masing-masing soal rencana DPRD DKI yang akan menggunakan hak angket.

"PDIP, NasDem, Hanura dan sudah menyampaikan dan menjelaskan kepada ketum masing-masing, dan mereka semuanya menyerahkan kepada masing-masing fraksi," katanya.[yha/inilah]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,