Skip to main content

Jokowi Didampingi Prabu Siliwangi dan 3 Macan Putih, Benarkah?

Sesi hipnoterapi kali ini saya manfaatkan untuk mencoba melihat para pelindung yang ada di sekitar presiden kita, Joko Widodo. Langkah ini saya lakukan setelah kondisi rileksasi yang dialami teman saya, Narusi Suray begitu dalam. Kemungkinan besar gelombang delta dengan frekuensi 1-3 Hertz sudah dicapainya. Ini bisa diketahui setelah teman saya melihat masa depan dirinya sendiri.

Dalam kondisi otak berada di gelombang delta inilah paranormal atau para cenayang bahkan para nabi bisa meramalkan masa depan seseorang atau dirinya sendiri. Namun bukan persoalan melihat masa depan ini yang mau saya sampaikan. Dalam gelombang ini pula, Suray bisa melihat siapa saja pelindung Presiden Republik Indonesia ini.

Saat itu Suray seperti ditarik mendekati Jokowi, panggilan akrabnya Pak Presiden. "Tiba-tiba saya merasa orang-orang ini seperti bertanya pada saya, ada apa?"ujar Suray.

Rupanya selain pertanyaan yang mengagetkan itu, Suray juga agak terpana dengan banyaknya penjaga Sang Presiden. "Ada puluhan. Lebih dari sepuluh. Lima puluhan mungkin karena saya tidak melihat satu per satu,"ujar Suray.

Suray pun menuturkan beberapa penjaga Sang Presiden yang menarik perhatiannya. Yang pertama di sebelah kanan, ada seorang raja dari tanah Sunda, Prabu Siliwangi IV dengan kumis dan jenggotserta mahkota agak mengerucut. Di sebelah kiri ada puteri cantik dengan rambut terurai dan mengenakan kemben kain jarik. "Di kepalanya ada mahkota. Puteri itu sangat cantik, cuma saya tidak tahu namanya,"jelas Suray.

Selanjutnya ada tiga macan (harimau) putih yang berdiri di sebelah kiri dan kanan Jokowi serta di depannya. "Saya tidak tahu nama-nama mereka.Tapi mereka berkeliling. Macan dengan warna loreng-loreng,"jelas Suray.

Suray menyebutkan, bahwa informasi mengenai Prabu Siliwangi IV itu datang begitu saja. "Saya tentu saja tidak bisa mengarang,"tegasnya. Dan setelah dilihat di google seperti apa wajah sang prabu dengan kata kunci pencarian 'prabu siliwangi iv', ketemulah wajah yang memang persis yang ada di penglihatan Suray.

Sementara itu, para penjaga dan pelindung sang preisden lain tidak diteliti lebih jauh lagi karena Suray merasa sudah lelah setelah melakukan perjalanan panjang menembus masa depan dan melihat para penjaga ini, demikian di kutip dari Liputan6.

Usai membaca berita di atas, seorang netizen @dafindana berkicau di laman media sosial Twitter yang berbunyi: "+ Pangeran Kodok - Topeng Monyet !!!" [sal]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Dibalik Pemberhentian Jenderal Sutarman oleh Jokowi, Isu Jilbab Polwankah?

Publik banyak bertanya, mengapa dan alasan apa jenderal sutarman diberhentikan oleh jokowi sebelum masa pensiun nya pada bulan oktober 2015 sebuah tradisi yang lazim di tubuh kepolisian adalah pergantian jabatan kapolri berdasarkan masa akhir pengabdian sang pejabat kapolri yang mendekati masa pensiun semua, kecuali tentu diluar kisah tentang kapolri bimantoro yang diberhentikan presiden gus dur, tetapi akhirnya dipulihkan posisi nya oleh presiden megawati | #sejarah hampir semua berhenti dengan embel embel sudah memasuki masa pensiun alias habis masanya teringat kebiasaan dulu | penggantian kapolri oleh presiden | didahului oleh permintaan presiden kepada wanjati atau dewan jabatan tinggi polri untuk mengajukan nama terbaiknya sesuai masa angkatan yang ada (kaderisasi) saya tertarik pada surat yang dikirimkan oleh jokowi kepada DPR dengan hanya menuliskan memberhentikan dengan hormat jenderal sutarman dari jabatannya sebagai kepala kepolisian RI dulu, standa