Skip to main content

Aman Dari Banjir Jakarta, Rumah Pribadi Jokowi di Solo Kini Terendam Banjir




Pindahnya Jokowi ke Istana Bogor dituding publik sebagai cara untuk menghindari banjir di Jakarta. Lantaran, beberapa waktu lalu banjir sempat masuk ke Istana Kepresidenan di Jakarta. Setelah tinggal di Istana Bogor, Jokowi pun tidak di hampiri dengan masalah banjir. Betulkah?

Tapi, faktanya, Jokowi memang tidak bisa lari dari masalah banjir. Adalah rumah pribadinya yang di Solo kini dikabarkan terkena banjir. Padahal dari tahun ketahun hal tersebut tidak pernah terjadi.

Dikabarkan dari laman ANTARA (23/4), bahwa rumah pribadi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang terletak di Jalan Kutai Utara RT 08 RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, sempat terendam banjir selama beberapa jam.

"Iya (terendam) tapi tidak begitu parah, hanya tergenang air dari sungai, ketinggian air kira-kira semata kaki," kata Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo di Surakarta, Kamis (23/4).

Rudy menjelaskan bahwa banjir di rumah pribadi Presiden Jokowi itu tidak memerlukan penanganan khusus.

"Airnya cuma numpang lewat saja, beberapa jam kemudian sudah surut," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Hal tersebut disampaikan Rudy saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melakukan kunjungan kerja di sejumlah lokasi di Kota Surakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Rudy mengungkapkan, tercatat sebanyak seribu lebih rumah di beberapa kelurahan di Kota Surakarta yang terendam banjir sejak Rabu (22/4) malam hingga Kamis (23/4).

"Kelurahan yang banjir adalah Kadipiro, Nusukan, Sumber, Banyuanyar, Bumi, Laweyan, Pucangsawit, dan Semanggi," ujarnya.

Menurut Rudy, pihaknya belum menghitung jumlah kerugian material yang ditimbulkan banjir ini, namun diperkirakan banyak sekali. [sal/Antara]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,