Skip to main content

"Di Kongres PDIP Jokowi Kau Lecehkan, Di KAA Dirimu Jalan Paling Depan"



Megawati Soekarnoputri yang sudah 4 periode jadi ketua umum PDIP memang bisa di bilang tidak tahu diri. Mengapa? Karena anak Soekarno itu sudah melecehkan simbol negara Indonesia di Kongres PDIP IV Bali yang di gelar 9-12 April 2015 lalu.

Pelecehan tersebut terkait dengan tak mengizinkan Presiden Jokowi untuk berpidato. Padahal sepanjang sejarah Kongres, Muktamar, atau Munas Partai Politik tidak pernah ada di dunia Presiden di undang tanpa memberikan sepatah atau dua patah kata. Meski di perlakukan begitu oleh Mega, tampaknya Jokowi tidak merasa dilecehkan. Sebab, usai Mega berpidato, Jokowi malan menuangkan air minum ke gelas Megawati. Nah, inilah yang sepertinya menjadi tugas besar Presiden Jokowi di Kongres PDIP IV Bali itu.

Waktu pun berlalu dan banyak media mengabadikan persitiwa tersebut karena memang langka sifatnya. Anehnya, pada saat acara forum Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 yang sejatinya Presiden Jokowi yang menjadi bintangnya, eh, malah Megawati menampilkan diri bak orang penting.

Kejadian di acara napak tilas KAA di Bandung, tampak jelas Megawati memainkan peran tersebut. Dengan gayanya, Mega menonjolkan diri pada barisan pemimpin-pemimpin negara lain. Tentu saja aksi Mega memancing banyak kritik sampai hujatan, terutama di media sosial.  Banyak yang bertanya posisi Megawati sebagai apa di barisan terdepan? (Baca, Megawati, Sang Wanita Yang Selalu "Haus Panggung")

Bagi mereka yang membenarkan aksi Mega, pastinya punya segudang alasan untuk membenarkan. Karena -mungkin- bagi mereka Megawati adalah orang yang tidak pernah salah.

Namun hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pelajaran bersama, kenapa Presiden Jokowi di acara Kongres PDIP IV di lecehkan oleh Megawati, kemudian pada acara KAA ke - 60 Megawati tampil dibarisan terdepan.

Susah untuk memahami kejadian tersebut, baik dari segi etika maupun kesantunan politik. Dan sebenarnya, jika tidak ada gambar Megawati didepan pada acara napak tilas KAA yang digelar di Bandung, pastinya tulisan dengan gaya dan terkesan mencibir serta memilih judul "Di Kongres PDIP Jokowi Kau Lecehkan, Di KAA Dirimu Jalan Paling Depan" ini tak akan pernah ada. Karena jujur, dengan adanya Megawati di barisan delegasi KAA memang mengganggu pandangan mata, khususnya mata penulis. Bagaimana dengan mata Pembaca yang budiman?

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,