Skip to main content

'Rindu', BEM UNS Dirikan Posko Relawan Penjemputan Pulang Jokowi ke Solo



Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, mendirikan posko relawan penjemputan pulang Presiden Jokowi di depan Sekretariat BEM UNS.

Posko itu sengaja mereka dirikan untuk merekut para relawan yang akan berangkat ke Jakarta. Sesuai janji mereka sebelum 20 Mei, para mahasiswa ini akan membawa pulang Presiden Jokowi kembali ke kampung halaman.

Gilang Garendi, Menko Eskternal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, mengatakan mereka terpaksa menjemput Jokowi untuk pulang kampung, karena selama enam bulan masa pemerintahannya, belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di negeri ini.

Mulai dari pencabutan subsidi BBM, naiknya harga kebutuhan pokok, sampai pada turunnya nilai tukar rupiah. Atas dasar itulah para mahasiswa yang selama ini konsisten mengawal Jokowi-JK, sepakat untuk menjemput Jokowi kembali ke kota yang dulu pernah dipimpinnya selama dua periode. Tujuannya, para mahasiswa ini hanya ingin berdialog langsung dengan Presiden Jokowi.

"Kita berharap Pak Jokowi sebagai Presiden mampu menyelesaikan masalah yang tersebut, Kita ingin berdialog dengan bapak Jokowi. Untuk itu kita membentuk relawan yang akan melakukan penjemputan kepada pak Jokowi," jelas Gilang di depan posko relawan penjemputan Jokowi, di kampus UNS, Solo Jawa Tengah Selasa, (22/4/2015).

Menurut Gilang, penjemputan ini terpaksa mereka lakukan. Karena mereka melihat Jokowi sebagai Presiden tak mampu menyelesaikan masalah yang ada. Justru sebaliknya, masalah-masalah baru muncul pada saat pemerintahaan Presiden Jokowi.

Dalam catatan mahasiswa, ungkap Gilang, permasalahan yang timbul dan menjadi 'batu besarnya' adalah masalah KPK-Polri, kisruh politik, subsidi BBM dicabut, rupiah melemah dan masih banyak lagi. Target para mahasiswa yang akan berhasil direkut sebagai relawan, melalui 'Posko Relawan Mahasiswa Menjemput Jokowi Pulang Bapak Jokowi' ini adalah 10.00 orang mahasiswa.

Nantinya, 1.000 mahasiswa yang telah berhasil direkut ini akan dibawa ke Jakarta dengan menggunakan 20 bus untuk menuju ke Istana guna menjemput Presiden Jokowi. "Mulai hari ini, posko relawan resmi kami dirikan. Sebelum 20 Mei, kami sudah berangkat ke Jakarta untuk menjemput Pak Jokowi. Ini tak hanya kami lakukan di Jakarta saja. Aksi meminta Jokowi pulang kampung ini pun, pekan depan juga akan kami gelar di Solo,"pungkasnya. [Okezone]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,