Skip to main content

Menpora Bekukan PSSI, Jokowi Terancam 'Potong Leher'



Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi dibekukan oleh pemrintah. Seluruh kegiatan PSSI dinyatakan sudah tidak diakui lagi.

Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan, pembekuan dilakukan karena PSSI telah mengabaikan tiga teguran yang dilayangkan pihaknya. PSSI pun nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui teguran tertulis dimaksud.

Keputusan pembekuan PSSI diatur dalam Keputusan Menpora nomor 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui. Keputusan diteken Menteri Imam Nahrawi pada 17 April 2015, seperti dilansir Liputan6.

Atas keputusan Menpora, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattaliti menyatakan pihaknya akan melawan keputusan pemerintah itu.

"Keputusan Kongres ini akan berjalan terus dan PSSI akan tetap mengikuti aturan hukum FIFA," ujar La Nyalla di Hotel JW Marriot, tempat berlangsung Kongres, Sabtu 18 April 2015.

Pria yang juga menjabat Kamar Dagang Indonesia itu pun bakal menyiapkan langkah hukum merespon keputusan Menpora. "(Keputusan) Itu akan diproses tim hukum. Kami akan mempelajarinya. Kami ikuti aturan hukum," tegasnya, masih dari Liputan6.

Publik pun merespon kejadian tersebut. Ada yang mendukung keputusan Menpora, namun ada juga yang menyayangkan sikap menteri Imam Nahrawi.

Terlepas dari semua itu, jika kembali kemasa lalu, tepatnya pada (5/6/2014) Jokowi pernah sesumbar bicara di depan warga Papua ketika kampanye PIlpres 2014. Jika sepak bola Indonesia kalah, Jokowi siap potong leher.

Dikutip dari tribunnews.com, pada saat kampanye perdana Jokowi ke Papua di GOR Waringin, Distrik Abepura, Jayapura, Kamis, (5/6/2014), Jokowi menyempatkan berbicara mengenai sepak bola Indonesia alias timnas ‘Merah Putih’.

Ada kalimat yang sangat membuat riuh massa yang hadir kala itu, Jokowi berani potong leher kalau Timnas Indonesia kalah ketika dirinya jadi presiden.

“Kalau tidak juara saya berani di (sambil memeragakan memotong leher). Nanti saya urus setelah saya jadi presiden,” tutur Jokowi penuh percaya diri, demikian Tribunnews.

Nah, terkait dengan pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi yang dinilai akan memberikan efek negatif bagi prestasi sepak bola Indonesia kedepan. Jika FIFA berikan sanksi kepada PSSI, maka yang kasihan adalah para atlit sepak bola Indonesia. Terutama akan berpengaruh terhadap Persib yang sedang melakoni Piala AFC.

Selai itu, jika sampai terjadi sepak bola Indonesia tidak ikut bertanding, maka sama saja artinya sepak bola Indonesia tidak juara atau kalah. Bagaimana dengan janji Jokowi yang siap potong leher? [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,