Skip to main content

Setelah Sekian Lama, Akhirnya..Jokower Terhibur Juga Atas Prestasi Jokowi



Pasca dilantiknya Presiden Jokowi 20 Okt 2014 sampai kini, dirasa memang hampir tidak ada kebijakan atau prestasi Jokowi. Apa indikatornya? Ada banyak, tapi indikator terpenting adalah dengan terbelahnya pendukung dan relawan Jokowi sendiri. Artinya, untuk beri kepuasan kepada pendukung dan relawannya saja, Jokowi tak mampu, apalagi kepada rakyat.

Belum lagi ditambah ada banyak kejadian Jokowi yang dinilai aneh, seperti tanda tangan tapi tidak membaca, dilabel petugas partai, menaikan harga BBM padahal janji Pilpres 2014 tidak, angkat Luhut jadi staff Kepresidenan, dan lainnya.

Efek dari kebijakan Jokowi yang jauh dari ideal, selain menyebab antar pendukung dan relawan Jokowi terbelah dan terpecah, tren bully terhadap Jokowi pun selalu terjadi hampir setiap hari, khususnya di media sosial, hingga kini.

Dan jika dilihat secara jernih, maka pendukung Jokowi (jokower) kini terbelah menjadi dua. Ada Jokower yang waras dan ada Jokower yang emosi. Dan untuk mengidentifikasi pemilih keduanya sangat mudah.

Abrar Rifai melalui artikelnya mengindetifikasi Jokower sebagai berikut:

Yang mendiamkan dan apalagi mendukung semua sikap dan keputusan Jokowi, ini emosi. Ditambah lagi, akan membantah dengan semua upaya setiap kritikan yang dilontarkan pada Jokowi. Seakan Jokowi adalah Tuhan yang harus dibela semua eksistensinya. Pada orang seperti ini, tidak bisa lagi diajak untuk tetap waras.

Tapi, pemilih Jokowi yang waras, bisa kita lihat, ketika sikap dan keputusan Jokowi baik, ia dukung. Tapi, ketika keputusan presiden pilihannya tersebut dianggap salah, apalagi kelihatan menipu rakyat, mereka tidak akan segan mengkritik dan bahkan sampai menarik dukungan.

Namun untuk kali ini sasaran tulisan adalah kepada Jokower yang emosi, yang akhirnya mereka terhibur dengan kinerja Jokowi yang membuahkan prestasi (menurut mereka). Setelah sekian lama mereka menyaksikan Jokowi yang selalu ingkar janji dan terus di bully "oposisi".

Tentu, masih banyak Jokower yang dikategorikan emosi. Tapi terlepas dari istilah waras atau emosi terhadap Jokower, sekali Jokower tetap Jokower, kecuali jokower mau bertaubat dan menyesali perbuatannya. Kali ini penulis mengambil beberapa perwakilan saja. Ya, perwakilan Jokower yang akhirnya terhibur oleh kinerja Jokowi.

Dari hasil pantauan, di lini masa twitter terdapat kicauan kegembiraan Jokower dengan prestasi Jokowi.

"Sstt... Ini juga prestasi pemerintahan Jokowi-JK yg baru seumur jagung. ..," tulis akun @zul1an sambil melampirkan kabar dari The Jakarta Globe yang berbunyi "Indonesia Records Largest Trade Surplus Since 2011 http://jglo.be/iCm7"

Kemudian ia pun menulis.."Gak nyesel milih Jokowi.......," tulisnya tanpa lupa melampirkan tautan berita Liputan6 "Jokowi Categorized as 'The Most Influential Person in the World' http://bit.ly/1aCAw4O"

Lain halnya dengan Jokower yang berikut ini. Kabarnya, ia merasa puas diera pemerintahan Jokowi ada peraturan menteri terkait minuman keras.

"Alhamdulillah di era Presiden Jokowi ada peraturan menteri perdagangan soal miras. Subhanallah. Mari jumatan. Takbir !!," tulis akun @ridlwandjogja (17/4) yang pada waktu bersamaan kalimat 'Presiden' Ridwan Kamil jadi trending topic di laman twitter. Apa mungkin Jokower yang satu ini sedang terhibur atau menghibur diri, ya?

Akhirnya, Jokowi yang minim prestasi (menurut hemat penulis) saja sanggup membuat sebagian Jokower terhibur, bagaimana jika Jokowi bekerja dengan penuh kejujuran?

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,