Skip to main content

Aksi Jokowi Tuang Air Minum Aher Tak Seheboh Tuang Air Minum Megawati?



Tersiar gambar Presiden Jokowi dengan Ahmad Heryawan (Aher) sedang duduk tampak akrab berdampingan pada acara KAA 60 di Bandung. Keduanya sama-sama mengenakan baju warna putih.

Tapi, ada yang menarik perhatian dari gambar tersebut, dimana sangat terlihat jelas Jokowi menuang air minum ke gelas Aher. Kejadian ini mengingatkan publik pada waktu Jokowi di Kongres PDIP ke IV di Bali, yakni Jokowi menuangkan air minum untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dari dua kejadian diatas, muncul pertanyaan, kenapa publik cuma heboh saat Jokowi menuang air minum untuk Mega tapi tidak berlaku -hebohnya- kepada Aher, mengapa?

Paling tidak ada dua jawaban yang bisa di hadirkan.

#1. Kejadian di Kongres PDIP IV di Bali banyak media yang mempubliklasikan. Bahkan, media manstream pun ikut memberitakan kejadian Jokowi menuangkan air minum untuk Mega yang langsung di sambut dengan "efhoria" publik berkomentar dan menjadikan hal tersebut topik yang menarik untuk didiskusikan.

Sedang kejadian Jokowi menuangkan air minum tuk Aher di forum KAA, memang tak ada media mainstream yang menjadikan hal tersebut jadi berita untuk di komsumsi publik. Paling cuma di media sosial saja. Kalau pun kedapetan ada media yang berani beritakan, mungkin trennya takkan lama.

#2. Momen di Kongres PDIP IV Bali, publik memang seperti "dipaksa" untuk menjadikan Mega dan Jokowi sebagai "aktor" yang menarik untuk di perhatikan. Sehingga semua gerak-gerik dan ucapan keduanya (Mega-Jokowi) menarik di beritakan lalu dimaknai baik positif atau negatif.

Sedang di forum KAA, Jokowi dan Aher tidak begitu menjadi fokus utama, ada banyak fokus media dalam memberitakan. Mulai dari pakaian makan malam Jokowi, pidato Jokowi yang kritik Bank Dunia (Wordl Bank) dan PBB serta isu lainnya. Di tambah lagi, dalam waktu yang bersamaan publik dikejutkan dengan pelantikan Komjen Budi Gunawan jadi Wakapolri secara tertutup. Intinya, fokus media pecah dan bercabang. Sehingga wajar saja peristiwa Jokowi tuangkan air minum ke gelas Aher tidak begitu 'sexy' tuk diberitakan.

Nah, semoga dua alasan di atas bisa memberikan jawaban bagi sebuah pertanyaan netizen yang berbunyi, "Jokowi tuangin minum Mega jadi ramai.... giliran tuangin minum air ke Aher?," tulis netizen yang sepertinya kecewa dengan kenyataan tersebut. "Kamu yang sabar ya?"

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,