Skip to main content

Wow! Dibacok tak Mempan, Preman Tewas Dipukul Benda Ini

Seorang yang diduga preman dibacok berkali-kali tidak mempan akhirnya tewas setelah setelah dipukul menggunakan balok kayu galam. Begitulah pengakuan pelaku berinisial J yang saat ini sudah ditahan aparat dari Polres Kotabaru, Jumat (17/4).

Peristiwa maut itu diketahui berawal pada Minggu (12/4) pagi lalu sekitar pukul 09.00 saat warga Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria ditemukan dekat tumpukan sampah PT ITP (Indocement Tunggal Prakarsa). Korban kemudian diketahui bernama Alpiansyah alias Iyan, penjaga parkir di Desa Serongga.

Kapolres Kotabaru AKBP Rizal Irawan SIK pada saat itu juga menugaskan Kasatreskrim AKP Alfian Tri Permadi ke TKP.

"Saat itu langsung kami tugaskan. Dan karena kerja keras anggota di lapangan, berbekal dari olah TKP yang sangat baik, dua hari pelaku sudah bisa ditangkap," ungkap Rizal kepada awak media, kemarin.

Pelaku J berhasil ditangkap di rumahnya di Desa Tarjun. Pada mulanya ia tidak mengaku kalau dirinya telah membunuh. Namun setelah didesak akhirnya dia mengaku, kalau korban telah dibacok berkali-kali menggunakan sajam dan dipukul dengan kayu. J juga mengungkapkan ada empat pelaku lainnya, yang sekarang sedang dalam pengejaran.

Pelaku mengaku, jika korban selama ini telah meresahkan masyarakat di sana.

"Dia kalau orang tidak bayar parkir suka marah. Anak kecil saja dia cabutkan pisau," kata J.

Dia sendiri adalah petugas parkir di Serongga. Melihat kelakuan korban yang dianggap merusak citra petugas parkir lainnya, J dan empat orang temannya sepakat untuk memberikan pelajaran.

Pada tengah malam, Sabtu (11/4), J dan empat orang temannya mengajak korban mabuk di pelabuhan feri lama Tarjun.

"Waktu itu ada acara Tong Edan, kami jaga parkir. Habis acara, kami ajak dia minum Gaduk (alkohol)," ujarnya.

Puas minum, menurut pengakuan J, korban pulang karena ada yang diurus. Namun, akhirnya ia berbalik dan bertemu. J lantas mengajak korban minum lagi, namun kali lokasi minum di dekat pembuangan sampah Tarjun.  Di sini, J mencekik leher korban, sementara empat teman lainnya yang sudah ada di lokasi memukul dan menusukkan badik serta menyabetkan parang. 

"Kebal dia. Saat teman saya pukul pakai kayu galam baru jatuh tidak bangun lagi," ungkap J, yang mengaku tidak menyesal dengan perbuatannya itu.

Kapolres mengatakan bahwa ada bekas luka memanjang di belakang pungggung korban. Sementara itu, motif pengeroyokan diduga karena para pelaku dan korban para pelaku rebutan lahan parkir.

"Ini pembunuhan berencana," tegasnya.(zal/jpnn)

Comments

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,