Skip to main content

Inilah Sebab Jusuf Kalla Alergi Kepada Bank Syariah dan Palestina Merdeka


Ada untungnya juga mengapa Jusuf Kalla tidak menjadi Presiden Indonesia. Dan rahasianya,  pria asal Makasar itu anti terhadap Bank Syariah dan kemerdekaan Palestina, yang secara langsung sebenarnya: kakek 10 cucu tersebut sedang anti terhadap agamanya sendiri, Islam.

Terkait dengan bank syariah, beberapa waktu yang lalu, keluar pernyataan JK yang meminta istilah-istilah arab di bank syariah di ganti dengan bahasa Indonesia.

"Pak Wapres juga arahannya supaya istilah instrumen yang sekarang pakai bahasa Arab semua, mudarabah wakallah itu bisa di-Indonesiakan," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (10/3/2015), dilansir Kompas. 

Ternyata tidak sampai disitu saja JK semakin menampakkan dirinya sebagai anti Islam. Pada tanggal 17 April 205 bertepatan dengan KAA ke 60 di Indonesia, JK menegaskan dan berharap masyarakat tidak terus mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaungkan kembali kemerdekaan negara Palestina dalam forum Konferensi Asia-Afrika. Karena hal tersebut merupakan masalah lama yang sudah sering dibahas di forum-forum internasional.

“Itukan sudah masalah yang selalu, klasik itu. Ndak dibahas lagi,” kata JK, sapaan akrab Wapres, saat dikonfirmasi, di Kantor Wakil Presiden, Jumat (17/4/2015).

Menurut JK, sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi dalam forum internasional ihwal kemerdekaan palestina. Semuanya tergantung pada waktu untuk kemerdekaan Palestina. “Apa yang yang mau dibahas lagi coba. Tinggal dituntut kapan merdekanya kan,” tutup JK, dilansir citizenjurnalism.com.

Pernyataan JK terkait sikapnya yang cendrung meremehkan isu kemerdekaan Palestina di bahas di KAA, tentu semakin menunjukkan dirinya yang memang anti Palestina. Hal ini terungkap sendiri dengan pujian JK kepada negara Amerika Serikat bebepa waktu yang lalu.

Dilansir Sindonews, Jusuf Kalla (JK) mengakui, jika dirinya pro terhadap negara Amerika Serikat (AS). Karena menurut JK, tidak ada yang salah terhadap negeri Paman Sam tersebut.

"Lho, apa yang salah dengan negara Amerika," kata JK ketika ditanya mengenai isu yang berkembang bahwa dirinya pro AS, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2014).

Ternyata JK bukan cuma pemuji Amerika, JK juga sebagai orang yang pro kepada Amerika. Padahal sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), apa Jusuf Kalla tidak tahu, bahwa Amerika lah negara yang menghambat kemerdekaan Palestina sampai kini. Selain itu, Amerika lah yang terus menerus membantu anggaran perang Israel untuk serang dan taklukkan serta hilangkan Palestina dari peta dunia. Meski Israel tak pernah bisa.

Akhirnya, memang susah dan kurang kerjaan jika berharap kepadaWakil Presiden Jusuf Kalla untuk berpihak kepada Islam dan kemerdekaan Palestina, lantaran -sejatinya- JK posisinya berpihak kepada negara yang memusuhi Islam.

Semoga saja Allah tidak mencabut nyawa suami dari Mufidah Miad Saad ketika sedang berjuang mati-matian tuk membela Amerika. Amin.

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi