Skip to main content

Dulu 'Juru Masak', Kini Media Australia Gambarkan Jokowi Seperti 'Pembunuh'



Isu eksekusi mati menjadi sasaran empuk bagi berbagai media termasuk dari Australia untuk menaikkan pamor dan melariskan oplah. Media Australia yang terkenal nyeleneh, The Courier Mail, pagi ini menerbitkan sampul depan yang menyindir seolah Presiden Joko Widodo merupakan seorang pembunuh.

Dikutip dari The Courier Mail edisi Rabu, 29 April 2015,  di sampul depan, mereka memasang foto mantan Gubernur DKI Jakarta yang tengah melambaikan tangan. Lalu, di bagian telapak tangannya, terdapat darah.

Kemudian di bagian bawah ditulis dengan judul "Bloody Hands" atau tangan berdarah. Seolah ingin menunjukkan bahwa Jokowi bertanggung jawab atas eksekusi mati dua gembong narkoba Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dini hari tadi.

Di bagian sampul depan, juga ditampilkan tulisan mengenai detik-detik terakhir kedua warga Sydney itu sebelum dieksekusi. Courier Mail memang dikenal kerap membuat berita yang nyeleneh.

Sebelumnya, mereka juga pernah membuat geram publik di Tanah Air, ketika Jokowi dibuat dalam sebuah karikatur sebagai juru masak. Saat itu, edisi sampul berjudul "Welcome to Paradise" diedarkan bertepatan dengan kedatangan para pemimpin KTT G20 pada November tahun lalu ke Brisbane.

Courier Mail juga pernah membuat telinga publik Australia sendiri panas ketika mengupas habis kasus mutilasi trans gender, Mayang Prasetyo yang terjadi tahun lalu. Media yang berbasis di Brisbane itu dikritik karena menggunakan istilah "she-male" yang dianggap merendahkan dan menghancurkan jiwa kaum trans gender.

Akibat pelaksanaan eksekusi mati ini, Negeri Kanguru geram dan memanggil pulang Duta Besar Paul Grigson untuk berkonsultasi ke Canberra. Grigson diprediksi akan tiba di Australia pada akhir pekan nanti.

Selain itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott juga akan menghentikan sementara waktu komunikasi di tingkat Menteri. Abbott mengatakan eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran tidak perlu dilakukan, karena kedua individu itu telah bertobat saat eksekusinya ditunda selama 10 tahun. [sal/vivanews]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,