Skip to main content

Jokowi Yang Pidato di KAA, Kok...Ridwan Kamil yang Disebut "Bung Karno Modern"?



Sejatinya, panggung Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 lebih banyak memberitakan sosok Presiden Jokowi. Karena memang dialah simbol negara Indonesia. Pidato Jokowi pun dikabarkan menarik untuk di respon publik. "Tegas dan tidak bertele-tele," komentar Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang sekaligus politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Walau tak bisa di nafikan, ada sebagian publik yang malah mencemooh pidato Jokowi tersebut.

Tak terima dengan cemooh terhadap pidato Jokowi, para pendukung Jokowi pun membela dan mengeluarkan pernyataan: "Pidato Jokowi Senapas dengan Spirit Bung Karno".

"Saya kira pidato Jokowi kemarin senapas dengan pidato Bung Karno tahun 55, spirit 55 adalah pembebasan/kemerdekaan, waktu itu belum semua Asia Afrika merdeka," ujar Mohammad Yamin, sekretariat ProJo, dalam diskusi Lembaga Pemilih Indonesia, Kamis (23/4/2015), dilansir Okezone.

Namun dibalik pujian kepada pidato Presiden Jokowi di KAA, terjadi sebuah tragedi yang memilukan bumi pertiwi. Ada pembantu Presiden Jokowi yang dengan bangga mengaku dialah yang membuat pidato Presiden Jokowi untuk di KAA. Siapakah dia? Ya, dialah Sekretaris Kabinet Andi Wijadjanto yang pamer dengan mengaku bahwa dirinya beserta beberapa orang lainnyalah yang menyusun pidato hebat Presiden Joko Widodo saat membuka Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC). Akibatnya, Andi Wijadjanto pun mendapat kritik dan kecaman.

Yang terjadi, bukan cuma pendukung Jokowi saja yang mengkritik, 'mereka' yang berperan sebagai "oposisi" pun sangat menyayangkan pernyataan Andi tersebut. (Baca, "Nggak di Kongres PDIP, Nggak di Forum KAA," Presiden Jokowi Tetap Di Lecehkan).

"Dan secara tidak langsung ini merendahkan Presiden. Penyataan Andi membuat saya geleng-gelang kepala," kata Dradjad beberapa saat lalu (Kamis, 23/4), dilansir Rmol.

Atas kejadian tersebut, wajar jika publik menilai Presiden Jokowi sudah dilecehkan oleh pembantunya sendiri. Padahal, sebelumnya pujian dan standing applaus lah yang didapat Jokowi atas pidatonya, tapi akhirnya terjadi kisah memilukan bumi pertiwi. Tragis.

Pastinya, penyematan pidato Jokowi senapas dengan pidato Bung Karno tahun 1955 pupus sudah.

Akhirnya, Acara KAA ke 60 pun sudah di tutup dengan beberapa hasil, salah satunya mendukung kemerdekaan negara Palestina dan isu-isu strategis lainnya.

Tapi, hal yang sangat menggemparkan terjadi, Ridwan Kamil malah mendapat julukan Sosok Bung Karno Modern usai acara KAA ke 60.

Tersebar luas di media sosial sebuah tulisan artikel di tulis oleh Hilda B Alexander dengan judul "Ridwan Kamil, Sosok Bung Karno Modern" usai acara KAA-60, di rilis laman Piyungan (24/4) dan mendapat respon positif dari para netizen. Berikut isi tulisannya.

***

BUNG KARNO. Postur, gestur, artikulasi, diksi bahasa, suara, dan kharisma M Ridwan Kamil nyaris serupa proklamator Bung Karno.

Tak percaya?

Siapa pemimpin yang mampu membangkitkan kembali rasa bangga dan memiliki, setidaknya dalam skup dan menjadi orang Bandung?

Siapa pemimpin yang mampu mengajak relawan partisipatif tanpa dibayar untuk membersihkan dan mempercantik kota?

Sebuah baliho besar mengisi ruang publik, terkait penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika sekaligus mengonfirmasi kalau sosok satu ini punya magnitude luar biasa yang menyihir relawan warga Bandung bersama secara sadar gotong royong menyukseskan KAA ...

"We are not paid cause we are priceless"

Demikian bunyi baliho itu... tapi jika harus menahbiskan sosok ini sebagai personifikasi Bung Karno Kecil rasanya tidak tepat...

Emil, demikian ia karib disapa, adalah Bung Karno modern yang mencoba memecahkan kompleksitas masalah akut di kotanya melalui cara-cara sederhana...

Cara yang bersifat partisipatoris, mengajak, meraup semua kalangan berbaur menyelesaikan masalah aktual kota...

Emil merupakan sosok paling dinanti saat perhelatan Asia Africa Smart City Summit 2015. Delegasi dari Lusaka hingga Zambia, profesor dari Osawa hingga pebisnis Amerika, semua ingin bertemu dan berfoto bersamanya...

Wajah-wajah antusias itu bahkan semakin bergembira ikut semringah tatkala Emil dinobatkan sebagai Chairman Asia Afrika Smart City 2015.

Dan memang benar setiap masa melahirkan pemimpinnya sendiri....

***

Inilah yang membuat publik terheran-heran. Kok bisa, Presiden Jokowi yang Pidato di KAA ke-60, malah Ridwan Kamil yang disebut sebagai "Bung Karno Modern". Aneh, tapi itulah yang terjadi. Mau bagaimana lagi.

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,