Skip to main content

Semua Peserta KAA Dukung Palestina Merdeka, Jokowi Tersudut Dengan Janjinya



Palestina merupakan satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) yang belum merdeka. Menteri Luar Negeri Palestina, Riyadh al Maliki, yakin semua peserta KAA memberikan dukungan kepadanya.

Pada acara KAA tahun ini, salah satu fokus utama adalah membahas kemerdekaan Palestina. Menlu al Maliki sangat senang mendapat dukungan dari para peserta KAA.

“Kami memiliki dukungan yang kuat dari delegasi Konferensi Asia Afrika. Faktanya, Pemerintah Indonesia dan peserta Konferensi Asia Afrika sudah membuat deklarasi yang salah satunya mendukung kemerdekaan Palestina. Kami berharap Palestina menjadi fokus di acara ini. Dengan situasi ini bisa memberikan dukungan mempermudah menuju jalan kemerdekaan kami,” kata Menlu al Maliki kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (20/4/2015).

Sebagaimana diketahui, penjajahan yang dilakukan Menlu Palestina sudah berlangsung sangat lama. Namun, Menlu al Maliki berharap hal itu segera berakhir dalam waktu dekat ini.

“Tidak. Saya tidak memikirkan ada negara peserta KAA yang menentang kemerdekaan kami. Kami pantas mendapat dukungan kemerdekaan itu sangat normal. Kami tidak mengharapkan apa-apa tapi cukup dukungan untuk kemerdekaan kami. Jadi, saya tidak melihat ada negara yang menghalangi negara kami untuk merdeka,” sambungnya.

“Kita di sini telah mendengar dukungan deklarasi kemerdekaan selama beberapa tahun yang lalu. Saya masih 11 tahun ketika Israel menyerang kampung saya, sekarang saya sudah berusia 60 tahun. Pendudukan adalah aksi teroisme yang sangat buruk. Kita harus fight melawan hal ini,” lanjutnya, demikian Okezone mengabarkan.

Terkait dengan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel, tentu ratusan juta rakyat Indonesia belum bisa lupa akan janji kampanye Jokowi sewaktu Pilpres 2014. Dalam acara debat Pilpres, pasangan Jokowi- Jusuf Kalla ketika berjanji jika menang akan memerdekakan Palestina sebagai kebijakan politik internasionalnya.

Bahkan usai debat pun Jokowi mempertegas komitmennya untuk memerdekakan Palestina.

"Saya dan JK mendukung penuh Palestina menjadi negara merdeka dan mendukung penuh Palestina menjadi anggota penuh Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Jokowi usai dalam debat pertama capres.

Tapi, pasca Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2014 sampai sekarang, Jokowi seperti lupa akan janjinya itu. Tidak tahu apakah lupa atau memang sengaja lupa.

Kini dengan adanya momentum KAA ke 60 yang berlangsung di Indonesia, Jokowi seperti dipaksa untuk ingat akan janjinya yang sudah dilupakannya, ya janji mau memerdekaan Palestina.

Sementara itu, dalam waktu bersamaan, petisi yang berbunyi: "Menagih Komitmen Jokowi : Momentum #60ThnKAA Rakyat Indonesia Mendukung Palestina Merdeka! #KAAforPalestine" tersebar luas di media sosial dan sudah mencapai ribuan yang ikut tanda tangan.

Bagi pembaca yang mau ikut menanda tangani petisi tersebut, silahkan kunjungi link berikut: Change. Atau bagi Anda yang sudah tanda tangan, maka langkah yang bijak adalah membagikan informasi tersebut kepada teman-teman. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,