Skip to main content

Din Sebut Ekonomi Islam tuk Kemaslahatan Dunia

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin mengatakan sistem ekonomi Islam tak hanya bermanfaat bagi umat Islam. Sistem ekonomi Islam bisa digunakan lebih luas yang menjangkau semua umat agama di dunia.

Din mengemukakan hal tersebut ketika menjadi keynote speech International Conference On Islamic Economics And Financial Inclusion (ICIEFI), di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (24/4).

Konferensi yang digelar program studi Ekonomi Perbankan Islam (EPI/FAI) dan Ekonomi Keuangan dan Perbankan Islam (EKPI/FE) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Institut Pengurusan dan Penyelidikan Fatwa se-Indonesia (INFAD), Universitas Sains Malaysia (USIM) dan International Institute of Islamic Thought (IIIT) USA ini berlangsung Kamis-Jumat (23-24/4).

Konferensi ini bertujuan untuk mengangkat permasalahan perbankan dan ekonomi serta mengembangkan ekonomi Islam dunia.

Din mengatakan sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi yang saat ini banyak diterapkan di negara-negara maju dan berkembang.

Sebab sistem ekonomi yang dianut banyak negara mengarah pada sistem ekonomi liberal dan kapitalis yang lebih menguntungkan segolongan kecil saja.

Padahal, lanjut Din, sistem ekonomi yang baik itu tidak menguntungkan segolongan kecil orang saja. Tapi juga menguntungkan banyak pihak. Hal inilah yang menurutnya tidak ada di sistem ekonomi liberal dan kapitalis.

“Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam, hal itu sudah diatur. Dalam sistem ekonomi Islam tersebut kita diajarkan bagaimana seharusnya menerapkan dan menjalankan perekonomian,” katanya.

Dalam ekonomi Islam sendiri menurut Din, orang-orang diajarkan untuk bagaimana agar antara masyarakat dan pelaku usaha tersebut sama-sama bekerja untuk kemashlahatan bersama. Bukan lagi bekerja untuk kebaikan atau keuntungan yang akan didapat sendiri.

“Jadi sistem ekonomi Islam ini adalah solusi untuk permasalahan kemiskinan saat ini. Karena dengan menjalankannya kita dapat memberikan kemashalahatan bagi umat dunia,” ungkapnya.

Berdasarkan maqoshid syariah, kata Din, tujuan syariah tidak cukup hanya untuk agama sendiri. Tetapi hal yang responsif dan bisa memberikan jawaban terhadap masalah dunia.

Din jmenambahkan penerapan sistem ekonomi Islam tersebut merupakan proyek umat Islam untuk kemashlahatan semua manusia di muka bumi ini. Umat Islamlah menurut Din yang harus menjadi motor penggerak dalam menerapkan sistem ekonomi Islam tersebut.

“Kita harus menyiapkan segala sesuatunya dengan seksama. Jika negara di Asia Timur seperti Tiongkok dan India bisa mandiri dengan sistem ekonominya, sekarang, negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam harus mandiri dengan menerapkan sistem ekonomi Islam,” ujarnya. [Rol]


Comments

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,