Skip to main content

Harga-harga di Indonesia Pada Naik, Iwan Fals Salahkan Negara Lain



Kenaikan harga di dalam negeri bukan suatu mimpi lagi, namun sudah menjadi kenyataan yang di alami rakyat Indonesia. Pemerintahan Jokowi seperti tak mampu membuat harga stabil sesuai keinginan rakyat.

Tak bisa di tepis, liberalisasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ke pasar dinilai jadi pemicu mengapa harga-harga pada tidak karuan. Artinya naik turunnya harga BBM pasti memberikan efek kepada harga lain. Yang membuat aneh adalah, ketika harga BBM naik maka harga kebutuhan pokok cepat berikan respon, sementara jika harga BBM turun, pasar lambat, bahkan ada yang tidak merespon.

Faktanya, harga BBM, khususnya premium terus melambung naik di era pemerintahan Jokowi.  

Nah, ditengah kenaikan harga-harga di Indonesia, Iwan Fals melalui akun twitternya malah menyalahkan negara lain.

"di KAA kesempatan utk bicara, omelin aja tuh negara2 yg bikin rusak harga2 shingga sampe babak belur bgini," tulis aku miliknya @iwanfals pada 21 April 2015.

Sebelumnya, musisi legenda tersebut terkesan membela kinerja pemerintahan Jokowi yang masih baru.

"Kecuali klo gak seperti di lagu "Negara" lagian Jokowi-JK belum juga stahun, masih ada 4 thn-an," kicaunya.

Sontak saja, kicauan Iwan tersebut mendapat respon dari para netizen. Adalah akun  @frans_surya yang bukan saja mengkritik kicauan Iwan tersebut, tapi sekaligus berikan kultwit sebagai berikut:

***

Knp salahin org lain? RT @iwanfals: di KAA kesempatan utk bicara, omelin aja tuh negara2 yg bikin rusak harga2 shingga sampe babak belur

Saya akan mini kultwit ttg twit akun @iwanfals

1. @iwanfals :"Jokowi-JK belum juga stahun, masih ada 4 thn-an lagi kan?" | klo sdh 5thn berkuasa artinya tdk bisa dievaluasi lagi.

2. Klo kritik Jokowi-JK hrs tunggu 5 thn lg. Gimana caranya Jokowi-JK m'perbaiki kesalahannya? Sedangkan sdh harus Pilpres ulang. @iwanfals

3. Logika @iwanfals ini tdk masuk akal. Kritik pemerintah hrs tunggu masa jabatannya selesai.

4. Sedangkan jaman Orde Baru, @iwanfals selalu kritik pemerintah tidak tunggu selesai pemilu.

5. Soeharto sll pasti jadi Presiden. Tapi @iwanfals sll kritik Pemerintah. Skr Jokowi-JK blm tentu jd presiden lg, tp kritik tunggu 5thn.

6. Jelas ini logika yg salah. Yg selalu jd presiden dikiritik. Yg jadi presiden cuma 5 thn, kritiknya tunggu 5thn lagi. @iwanfals

7. Lalu jika Jokowi-JK langgar janji kampanye spt skr ini, klo tdk kita kritisi dr sekarang & hrs tunggu 5thn, bgmn nasib rakyat? @iwanfals

8. Contoh, naikkan tunjangan DP mobil u/ pejabat. Jk tdk dikritisi & tunggu 5 thn lagi. Bgmn nasib rakyat? @iwanfals

9. Kenapa anda jadi ikut2an salahkan org lain? @iwanfals

10. Kekacauan negara ini krn Jokowi tdk faham akan fungsinya sbg Presiden. Contohnya kasus Kapolri. Anda salahkan negara lain? @iwanfals

11. Harga BBM naik adl krn kebijakan Jokowi melepas harga BBM ke pasar. Skr anda salahkan negara lain? @iwanfals

12. Harga beras mahal, krn Jokowi merubah tatanan distribusi beras & hapus beras raskin. Semntr stok beras tdk tau ada berapa. @iwanfals

13. Harga beras mahal, anda salahkan negara lain? Come on @iwanfals pintar lah sedikit saja

14. Harga materai pun mau dinaikkan o/ pemerintahan Jokowi. Anda mau salahkan negara lain? Apa hubungannya? @iwanfals

15. Tiba2 anda hilang daya kritis thd pemerintah Jokowi-JK yg langgar janji kampanyenya. Hampir saya tdk percaya. @iwanfals

16. Saya penggemar lagu2 @iwanfals .Bgmn anda nyanyi lg Galang Rambu Anari/Wakil Rakyat/Sore Tugu Pancoran/Bento/Bongkar dll

17. Bagaiman anda dulu lantang  bernyanyi "Robohkan setan yg berdiri mengangkang" @iwanfals

18. Atau menyanyikan syair si Budi kecil penjual koran di Tugu Pancoran. Skr tiba2 anda memuja2 Jokowi yg langgar janji kanpanye. @iwanfals

19. Bgmn anda dulu bernyanyi menyuarakan nasib guru Oemar Bakri. Skr para guru bernasib pilu krn harga BBM mahal. @iwanfals

20. Konsisten akan perjuangan nasib rakyat. Banyak org menjual nasib rakyat, tp setelah menjabat, lupa dgn rakyat. @iwanfals

Sekian mini kultwit saya. Semoga berkenan. @iwanfals

***

Itulah kultwit dari akun @frans_surya (21/4) yang sejatinya adalah fans Iwan Fals. Tapi, sekarang kecewa dengan sikap Iwan Fals yang dinilai hilang nalar dan kritisnya, malah cenderung membela Jokowi.

Yang terjadi, sepertinya Iwan merespon kritik yang ditujukan padanya dengan nada sinis. Julukan ikan mas justru disematkan kepada mereka yang mengkritik penyanyi lagu "Galang Rambu Anarki" itu.

"...'pembuly' itu kaya ikan mas ye, dkasih umpan gtu aje mak werrr, tiati tu layar jgn dplototin gtu ah ntar belekan lagi," tulisnya pada waktu yang sama. [sal]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi