Skip to main content

Budi Gunawan Jadi Wakapolri, Sedang Abraham Samad Terancam Masuk Bui



Inilah yang terjadi di republik Indonesia. Lika liku perjalanan Komjen Budi Gunawan (BG) mulai dari Calon Kapolri, namun gagal karena dalam waktu bersamaan KPK -yang ketika itu di ketuai Abraham Samad- menetapkan Budi jadi tersangka.

Langkah pra peradilan pun di tempuh BG yang akhirnya Majelis Hakim memulihkan kembali nama BG dari status tersangka. Proses hukum BG pun kemudian dilimpahkan KPK ke pihak kepolisian.

Meski nama BG secara hukum sudah bersih, namun Presiden Jokowi tidak serta merta melantiknya menjadi Kapolri. Publik bertanya, termasuk para politisi PDIP, "Calon yang kami setujui (Budi Gunawan) dulu dikemanakan?," tanya salah satu anggota DPR RI.

Bukan malah lekas melantik BG, Presiden Jokowi malah membatalkan pelantikan BG dan beralih menetapkan Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti menjadi Kapolri pada hari Jumat, 17 April 2015.

Nah, berselang lima hari dari tanggal 17 April 2015, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan resmi dilantik menjadi Wakil Kepala Polri oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di ruang Rupatama Polri, Rabu, 22 April 2015.

Mantan Kepala Lemdik Polri itu mengisi jabatan Wakapolri menggantikan Jenderal Badrodin yang naik jabatan menjadi Kapolri.

Kapolri Jenderal Badrodin mengklaim, penunjukan Budi Gunawan sebagai Wakapolri sudah melalui proses Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang dilakukan sejak dia dilantik menjadi Kapolri.

Sidang Wanjakti yang dihadiri para petinggi Polri itu telah mempertimbangkan sosok Budi Gunawan yang sempat kontroversial, pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kemudian digugurkan oleh praperadian, dan disebut memiliki rekening gendut. Bagi Wanjakti, Budi Gunawan adalah calon terbaik Wakapolri.

"Sudah dibahas bersama dan sudah diputuskan dan itu yang menurut internal seluruh Wanjakti ini terbaik," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dilansir Vivanews (22/4).

Artinya, Komjen Polisi Budi Gunawan sah jadi Wakapolri. Lalu bagaimana dengan nasib Abraham Samad yang mentersangkakan BG?

Pasca menjadi tersangka dan non aktif dari pimpinan KPK, kini Abraham Samad di kabarkan belum masuk bui (penjara). Tapi menurut pantauan, Samad sekarang tinggal dirumah mertua.

Dilansir Tribunnews, "Saya menghabiskan waktu di rumah Mertua di Bandung," ujar Samad di LBH, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Samad tidak menjelaskan alasannya tidak pulang ke Makassar.

Hanya saja ia menuturkan tinggal di Bandung bersama istrinya, Indriana Kartilka.

"Enggak (ke Makasar), saya di rumah Mertua bersama Istri saya," tuturnya.

Belum ada kabar terbaru terkait kasus hukum yang menimpa pria asal Makasar tersebut. Apakah akan berlangsung dan berakhir masuk bui, belum bisa di pastikan. Cuma, ancaman Samad untuk masuk bui bisa saja selalu mengintainya kapan saja.

Ya, itulah nasib berbeda antara Budi Gunawan dengan Abraham Samad. Entah siapa yang benar dan siapa tentu tak akan pernah selesai untuk di bahas. Baiknya, semua rakyat Indonesia mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Jabatan tidak selamanya, bukan? [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,