Skip to main content

Presiden Jokowi Naik Mobil Limosine Asal Usulnya "Tak Jelas"?



Publik di kejutkan dengan gaya terbaru mobil terbaru Presiden Jokowi. Kabar yang beredar Jokowi menaiki mobil Limosine Mercedes Benz S 600 di acara Konfrensi Asia Afrika ke 60. Dan ternyata, bukan rakyat biasa -saja- yang terkejut, seorang anggota DPR RI pun kaget juga. Bahkan sampai bertanya darimana uangnya Jokowi beli mobil Limosine tersebut.

Dilansir dari laman Nawaberita (23/4),  Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku tidak tahu asal usul mobil-mobil mewah limoisin mercedes benz yang digunakan Presiden Jokowi dan juga tamu-tamu negara dalam acara Konfrensi Asia Afrika (KAA). Menurutnya kalau mobil tersebut adalah pembelian pemerintah maka hal itu sungguh akan menyakitkan hati rakyat Indonesia.

“Saya tidak tahu dari mana asal mobil tersebut, apakah dibeli, disewa, dihibahkan atau dari mana. Yang jelas mobil tersebut sungguh bagus sekali dan sangat mewah. Kalau ini dibeli dari uang negara tentunya ini akan menyakitkan hati rakyat yang saat ini harus menghadapi kehidupan yang berat akibat kenaikan BBM dan lain-lainnya,” ujar Fadli Zon kepada wartawan, disela-sela konferensi parlemen Asia-Afrika, di Gedung DPR, Kamis (23/4).

Fadli pun mengaku tidak tahu apakah mobil tersebut termasuk mobil yang dibeli dari anggaran yang ditanda tangani Jokowi sendiri untuk membeli uang mobil-mobil para pejabat negara. ”Kalau yang untuk pejabat negara seperti anggota DPR yang dikasih uang muka kan sudah dibatalkan oleh Presiden sendiri. Kalau untuk mobil itu tidak dibatalkan saya tidak tahu,” imbuhnya.

Waketum Partai Gerindra ini sangat menyayangkan sikap Jokowi yang sejak dari menjadi walikota Solo mendukung pengembangan mobil nasional Indonesia, tapi di tengah jalan justru mempromosikan mobil nasional Jerman. ”Yah termasuk saat kampanye menggunakan Bajaj segala macam, setelah jadi presiden malah lebih mewah dari presiden-presiden sebelumnya,” tegasnya.

Atas hal itu, Fadli menyamakan Jokowi dengan Manta Presiden Amerika Serikat, George W Bush yang ketika kampanye menjanjikan untuk menurunkan pajak namun setelah menjadi presiden justru menaikkan pajak.

”Mungkin alasan yang digunakan Jokowi sama dengan yang digunakan George Bush. Campaingn is one thing, but government is another thing atau kampanye itu satu hal, tapi ketika memerintah maka itu hal lain lagi,” tandasnya.

Seperti diketahui di hari terakhir KAA ini, Presiden Jokowi datang ke DPR menggunakan mobil Mercedes Benz S 600 Limousine, termasuk beberapa kepala negara. Dalam situs-situs penjualan mobil di Jerman, jenis kendaraan S600 yang tidak anti peluru dan bukan limousine harganya sekitar 400 ribu Euro atau sekitar Rp 6 miliar.

Sementara mobil yang digunakan Jokowi kalau mengikuti standar international tentunya adalah mobil tahan peluru dan ini dari jenis Limousine yang badanya panjang, harganya tentu di atas itu semua. Mobil jenis ini diproduksi dan dijual terbatas yaitu hanya 30.000 unit untuk seluruh dunia. [sal/nb]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi