Skip to main content

Jadi Janda, Rieke Diah Pitaloka Jadi 'Galak' Kepada Jokowi

Entah ini sandiwara politik yang sedang di mainkan politisi PDIP Reike Diah Pitaloka atau memang benar adanya. Mungkin Allah dan mereka saja yang tahu, meski publik bisa saja berikan penilaian.

Wanita yang kini sudah menjadi janda itu, belakangan tampak lebih "galak" kepada presiden Jokowi, apa sebab? Apa karena sudah jadi janda atau tak dapat jatah kursi menteri? Entahlah.

Kekesalan wanita pemain sinetron "Oneng" ini terkait soal jaminan kesehatan masyarakat. Di mana Jokowi menurutnya kebanyakan pencitraan dari pada kerja nyata walau masa kampanye Pilpres sudah lewat. Kritik demi kritik tampaknya tak mempan, Rieke pun "nekad" melayangkan surat terbuka kepada suami Iriana tersebut. Wow! Jokowi dapat surat dari seorang janda? Sesuatu banget.

Berikut isi surat terbuka Rieke kepada Jokowi yang dikutip dari laman Rol (25/3).

Surat terbuka itu ditulis mengkritik sekaligus menagih janji Jokowi dalam menjamin kesehatan masyrakat melalui Badan Penyelenggra Jaminan Sosial (BPJS).

"Sah-sah saja pencitraan dalam politik, tapi pencitraan berbasis kinerja, bukan sekedar kejar survei dan poling popularitas," tulis Rieke dalam surat terbukanya, Selasa (24/3).

Dalam suratnya, Rieke mengungkapkan dirinya menunggu terobosan kebijakan Jokowi terkait jaminan kesehatan masyarakat. Salah satu hal yang diminta Rieke adalah untuk mangalokasikan anggaran guna melengkapi fasilitas rumah sakit pemerintah, serta merevisi kebijakan jaminan kesehatan yang lama.

"Menunggu revisi aturan jaminan kesehatan yang lama, kalau bisa dipercepat Alhamdulillah, nyawa rakyat jangan dipertarukan," tulis Rieke.

Rieke juga mengingatkan Jokowi, masa kampanye telah usai. Tidak adanya kebijakan jelas terkait jaminan kesehatan masyarakat ini menjadi bukti konstitusi sedang diuji. "Jadikan itu landasan untuk membuat keputusan politik."

Selain itu, Rieke juga mengatakan, tidak boleh ada kepentingan lain kecuali rakyat dan konstitusi yang menjadi kompasnya. "Saya masih memegang janji saat memaksamu menandatangani 9 Piagam Perjuangan Rakyat 5 Juli 2014. Saya berjuang di parlemen, dirimu di pemerintah," tulis Rieke pada Jokowi.

Politisi di Komisi IX DPR RI itu mennejelaskan siapapun boleh intervensi kekuasaan selama sesuai dengan kebenaran konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945. Apalagi soal hak rakyat untuk mendapatkan kesehatan.

"Yang saya yakini Revolusi Mental menurut Soekarno, 17 Agustus 1957: Cara pikir, cara kerja, cara hidup yang lebih baik untuk kesejahteraan rakyat, dirimu?," kata Rieke dalam penutupan surat terbukanya untuk Jokowi.

Rieke mengirim surat terbuka pada Presiden Jokowi untuk menagih kebijakan Jokowi terkait kesehatan. Dalam surat itu, Rieke memaparkan aturan Undang-Undang No.40 tahun 2004 Pasal 22 dan penjelasannya.

"Kecuali urusan kosmetik, semua biaya preventif, promotif, kuratif harus ditanggung. Undang-Undang No. 40/2004 juga mengatur, obat, rawat inap, rawat jalan, tindakan, termasuk cuci darah, dan lain-lain wajib ditanggung tidak boleh dibebankan ke pasien," tulis Rieke.

Dalam suratnya Rieke juga menjelaskan, jika dana BPJS tidak memungkinkan untuk membiayai, sesuai konstitusi, kas negara harus menanggung. "Jangan bilang kosong, buktinya dikorupsi bisa triliunan." [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,