Skip to main content

Juru Parkir Pun Ikut Jadi Korban Janji Palsu Ahok

Kalau juru parkir saja belum bisa diselamatkan gajinya oleh Ahok, bagaimana Ahok mau menyelamatkan kesejahteraan warga miskin Jakarta?

Pertanyaan diatas sederhana sifatnya. Karena, memang janji Ahok kepada juru parkir akan menaikkan gaji jadi 2 kali lipat. Faktanya, juru parkir hanya bisa "gigit jari" atas janji Ahok tersebut.

Dilansir Rmol (26/3), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mewacanakan akan memberikan gaji dua kali upah minimum provinsi (UMP) kepada petugas parkir meter yang mau bergabung dengan Pemerintah Provinsi DKI.

Padahal, parkir meter sudah beroperasi di Jalan Sabang, Jakarta Pusat sejak September 2014 lalu.

Namun Ahok mengakui hal itu belum terlaksana. "Kita belum kasih gaji 2 kali UMP. Karena biaya operasionalnya belum mencukupi," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (23/3).

Ahok menjelaskan, dalam perjanjian lelang antara Pemprov dan PT Mata Biru selaku perusahaan penyedia peralatan parkir meter memang tertulis gaji juru parkir meter akan dibayarkan 2 kali UMP. Karena biaya operasional yang belum tercapai itu, Ahok menaksir rata-rata pendapatan para petugas parkir itu per harinya Rp100-150 ribu per harinya.

Meski belum bisa menepati janjinya, Ahok tetap mengancam akan memecat petugas parkir yang diketahui meminta uang bayaran kepada pengendara akan dikenakan sanksi pecat. Termasuk akan memecat petugas parkir yang menginformasikan mesin kartu yang ada di lokasi tegah rusak.

Sebelumnya, Ahok perah memberikan angin surga dengan memberikan gaji 2 kali UMP kepada petugas parkir liar yang mau bergabung dengan Pemprov DKI. Saat ini, besaran UMP DKI mencapai Rp 2,7 juta. Artinya, setiap juru parkir akan mendapatkan gaji sebesar Rp 5,4 juta per bulannya. Janji ini sudah digaungkan Ahok sejak tahun 2014 lalu.

Sayangnya, hampir 6 bulan parkir meter beroperasi, ternyata para petugas parkir itu hanya mengantongi Rp2,5 juta saja perbulannya. Angka itu pun berada di bawah UMP DKI. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,