Skip to main content

Jokowi... Dirimu di Sebut Presiden Munafik oleh KAMMI, Betulkah?



Label munafik di sematkan kepada manusia yang bernama Jokowi karena di nilai tidak sesuai janji dengan kenyataan.

Laman Homyline mengabarkan, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Yogyakarta menggelar protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku Selasa, 18 November 2014.

Sekitar 30 mahasiswa yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Ahmad Dahlan itu menggelar protes kenaikan harga BBM di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Turut bergabung pula sejumlah organisasi mahasiswa lain, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dalam unjuk rasa tersebut, KAMMI Yogyakarta menilai Jokowi merupakan sosok presiden yang munafik. Penilaian soal Jokowi munafik ini tak hanya diungkapkan lewat orasi namun juga dituangkan dalam sebaran pernyataan tertulis yang dibagikan kepada sejumlah warga di kawasan Titik Nol Kilometer.

Juru bicara KAMMI Yogyakarta, Zuhdan Tri Harcahyo, kepada Tempo menuturkan kemunafikan Jokowi tercermin dengan menaikkan harga BBM secara sepihak dan tak ada rembuk dan jaring aspirasi dengan masyarakat dulu. “Saat kampanye presiden dia (Jokowi) mengaku pro-rakyat kecil, sekarang buktinya mana?” kata Zuhdan yang mengenakan jaket almamater UNY di sela aksi kepada Tempo.

Zuhdan menjelaskan, KAMMI sebenarnya berharap Jokowi bisa menempuh cara lain untuk menyelamatkan APBN yang tergerus subsidi tak tepat sasaran di bidang sektor minyak dan gas bumi (migas). “Katanya membentuk tim pemberantas mafia migas, seharusnya tim itu bekerja dulu, baru jika nggak berhasil harga BBM dinaikkan,” kata dia.

Jokowi pun dituding munafik karena tidak transparan dengan kondisi harga minyak dunia. “Harga minyak turun, Jokowi malah menaikkan, rakyat belum punya penjelasan logis soal ini,” kata dia.

Selain itu, KAMMI juga mencatat ada sedikitnya 66 janji Jokowi saat kampanye lalu yang belum ada tanda-tanda terealisasi. Khususnya bidang pemenuhan kebutuhan pokok. Dalam tuntutannya, mahasiswa pun menyerukan Jokowi segera membatalkan kenaikan BBM dan memperbaiki tata kelola migas dengan benar.

Zuhdan mengklaim sikap KAMMI ini bukan merupakan titipan partai mana pun meskipun selama ini organisasi tersebut santer disebut sebagai sayap Partai Keadilan Sejahtera yang menjadi seteru koalisi pengusung Jokowi. “Kalau partai apa pun termasuk PKS juga mendukung kenaikan BBM dari Jokowi ini juga bakal kami lawan, ini aksi murni sebagai mahasiswa,” kata Zuhdan. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,