Skip to main content

"Bumi dan Langit"



Mentari terbit di ufuk timur, membawa kehangatan ke seluruh penjuru negeri. pic.twitter.com/6yWLnsEEfX

Begitu nikmatnya tidur nyenyak semalam di atas kasur & bantal nan empuk. Aliran darah terasa lancar, badan pun segar. pic.twitter.com/gZlpCThaeN

Di meja makan, telah menunggu berbagai menu sarapan yg siap di hidang. Ayah, ibu & adik sudah menunggu di meja makan. pic.twitter.com/RysZt08qLX

Tak sengaja, air minumku tumpah dari gelas. Namun tak mengapa, air minum masih banyak tersedia. pic.twitter.com/QO6CLZmosL

Selesai sarapan, aku menenangkan perut sejenak sebelum bergegas ke kamar mandi. Hari ini keluargaku akan tamasya keluar kota.

Bak mandi terisi penuh. Bergayung-gayung kuhabiskan sendiri untuk menyegarkan badan dan menghindarkan diri dari berbagai kuman penyakit.

Seusai mandi, aku menuju lemari baju. Dari banyaknya tumpukan baju yang ada, aku fokus memilih baju2 favorit yg tergantung di dalam lemari.

Dengan selektif aku memilihnya. Beberapa kali baju kupakai lalu kulepas lagi untuk kuganti dengan yang lain. pic.twitter.com/fvnc4S07r6

Klakson mobil terdengar beberapa kali. Tanda aku sudah ditunggu. Aku pun mempercepat langkahku.

Sementara itu di belahan bumi lain, ada anak yang hidupnya sangat kontras dengan kondisi anak yg baru saja Anda baca. pic.twitter.com/TCK04LVCgv

Subuh ini, dingin begitu menggigit. Walau hujan tak turun, namun angin berdesir begitu kencang. pic.twitter.com/8269K7cqk1

Tidur berselimut dan beralaskan kardus sama sekali tak mampu membentengi tubuhku dari hujaman angin semalaman. pic.twitter.com/cKqPH5WAkt

Perutku penuh riuh angin yang kerap menimbulkan suara-suara memilukan. Aku lapar, tapi apa daya. Orang tuaku sudah tak ada.

Tapi saat ini, aku ingin sekali meneguk minuman hangat untuk menghangatkan tubuh yang semalaman dihabisi angin kencang.

Aku pun rindu berwudhu dengan air segar yang mengucur dari kran-kran Masjid. Meski bertayamum pun tak mengapa. pic.twitter.com/UbpYXuq0E6

Aku juga iri dengan saudara-saudaraku yang bisa mengenakan pakaian yang bersih saat menghadap Tuhan. Semoga Tuhan memaafkanku..

Jika sedang berjalan seperti ini, sekelibat kerap muncul rasa rindu duduk di pundak Ayah dengan kedua kakiku yang mengalungi lehernya.

Kami bercanda hingga tak terasa sudah sampai di depan pintu Masjid. Lalu Ayah menurunkanku dari pundaknya dan mengelus-elus rambutku.

Namun, kini tawa kami itu tak akan pernah ada lagi selamanya.. Semoga aku, Ayah dan Ibu dikumpulkan kembali di Surga.

Inilah aku, bocah istimewa. Terlahir di negeri konflik, merasakan atmosfir peperangan sesungguhnya di umurku yang belum baligh.

Semoga, teman-teman sebayaku di belahan bumi lain selalu sehat & ceria. Agar bisa selalu mendo'akanku, dan negeriku. pic.twitter.com/9XlcJZqTvH



***
kultwit: @ACTforHumanity

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,