Skip to main content

Orang Pakai Baju ISIS di Tangkapi, Orang Produksi Baju PKI Semakin Ngeri

Tidak rahasia umum lagi bahwa ummat Islam akan ketakutan jika memakai kaos yang berlambang 'tauhid' itu. Karena akan di identikkan dengan 'ISIS' yang selalu dijadikan satu-satunya ancaman bagi negara Indonesia.

Bahkan, pihak kepolisian pun sudah semakin intensif untuk menyisir semua lokasi kos-kosan sampai musholah dan masjid demi ditemukannya orang yang 'katanya' terafiliasi dalam gerakan ISIS. Kalau sudah begini, siapa yang tersudut? Pastinya ummat Islam Indonesia.

Namun, ada yang menggelitik di antara fenomena yang terjadi dalam isu teroris. Di ibu Kota DKI Jakarta di temukan informasi ada orang dengan berani memproduksi sampai mengkampanyekan Partai Komunis Indonesia (PKI) tanpa di tangkap oleh pihak kepolisian. Salah satu kegiatan meraka adalah terus memproduksi kaos yang bergambar logo "Palu dan Arit" itu.

Dikutip dari laman Islamedia (26/3), bahwa simpatisan Komunis menyatakan mereka lebih terang-terangan di Jakarta. Berikut kutipan beritanya.

***

Akun Facebook Rafionadio Onadio mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sedang membuat kaos berlogo komunis Palu Arit dalam sebuah Group Facebook "Komunis Indonesia", Sabtu (7/3/2015).

Selain mengunggah foto, Rafionadio juga menuliskan sebuah tulisan :"kami di jakarta lebih terang terangan , dan tidak takut akan hal yang mempersempit kami salam dari pergerakan jakarta kamerad".

Respon dari members Group langsung berdatangan, salah satunya menyatakan kekagumanya dan menanyakan berapa harga kaos Palu Aritnya.

"Kapan bikin hari pakai kaos palu arit bareng2. Kaya jumat hari pakai batik." tulis akun Facebook bernama Bob Maulana Singadikrama.



***

Atas kejadian aneh diatas, muncul pertanyaan sederhana, apakah PKI bukanlah ancaman bagi Indonesia juga pak Polisi? [sal]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi