Skip to main content

Hello Mbak Puan.. Apa Kabar Program "Revolusi Mental" yang Dananya Rp 149 miliar Itu?


Para peselancar dunia maya ramai mengomentari berita seputar kejelasan program revolusi mental yang digadang-gadang pemerintahan Jokowi.

Di media sosial, Tweeps dan Facebooker umumnya menilai, program revolusi mental pemerintahan Jokowi yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 149 miliar masih belum jelas.

Di Twitter, account @mutammamasadkh mengatakan, wujud program revolusi mental yang digadang pemerintahan Jokowi hingga saat ini, abstrak. "Revolusi mental yang jadi jargon Jokowi saat kampanye masih omdo, belum ada makna dan realisasinya," katanya.

Akun @sifredyjohn bilang, fakta di lapangan menunjukkan bahwa program revolusi mental baru wacana semata. "Mana realisasi revolusi mental. Pungli dan pajak malah makin gede aja tuh," protesnya.

Akun @dedi_10 mengatakan, yang perlu direvolusi saat ini adalah mental pejabat, bukan rakyat. "Mental rakyat sih nggak usah dirisaukan pak. Benahi saja mental preman pejabat," sindirnya.

Akun @Ikademan98 menganggap, program revolusi mental pemerintah Jokowi tidak jelas wujudnya. "Memangnya rakyat Indonesia semuanya kurang pendidikan? Atau cacat mental dan tidak beradab?" tanyanya.

Akun @kuligambarcadme meminta, program revolusi mental ditinjau ulang, karena program tersebut tidak jelas tolak ukurnya. "Mental itu tidak bisa dirumuskan dalam angka bos," tegasnya.

Akun @masterpro berharap, program revolusi yang mengalokasikan anggaran ratusan miliar segera direalisasikan. "Alokasikan langsung saja ke program yang bersentuhan langsung dengan rakyat," sarannya.

Tweeps @Dikobagus berharap, setelah kondisi DPR stabil, pemerintah dapat segera mengejawantahkan program revolusi mental. "Saya masih percaya ini bukan sekadar program basa-basi," dukungnya.

Tweeps @eben_heizer menyindir pihak-pihak yang mengkritik program revolusi mental pemerintahan Jokowi. "Orang-orang yang pesimis berarti memang mentalnya harus direvolusi, hehe," guraunya.

Revolusi Mental merupakan jargon pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sewaktu kampanye pemilihan presiden. Setelah terpilih, keduanya berniat mewujudkannya. Dana program revolusi mental sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 149 miliar.

Ketua Tim Ahli Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indra J. Piliang, mengaku sedang menanti penjabaran bentuk program revolusi mental yang dikomandoi oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, selaku pihak yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai penanggung jawab sosialisasi program. Jangan biarkan kami bingung,” cetusnya.

Menanggapi itu, Menko Puan Maharani menjelaskan bahwa program revolusi mental masih dalam proses pematangan. Dia bilang, program revolusi mental tidak bisa terburu-terburu disosialisasikan kepada masyarakat.

"Hingga sekarang, kami masih terus rutin mengadakan rapat untuk pematangan. Program ini melibatkan semua kementerian. Jadi perlu perencanaan matang agar tidak ada tumpang tindih program antar lembaga," kilah Puan di kantornya, kemarin.

Namun, Puan menjamin bahwa proses pematangan akan segera dirampungkan, sehingga program itu akan langsung dijalankan pada tahun ini. "Ya secepatnya, yang pasti tahun ini sudah jalan. Pokok Kerja (Pokja) yang kami bentuk masih memerlukan banyak masukan dari berbagai pihak," tuturnya.

Gambaran bentuk programnya, kata Puan, adalah sosialisasi untuk menambah pemahaman masyarakat soal implementasi konsep Trisula Sakti (Trisakti) dalam sendi-sendi kehidupan. "Belum ada nama programnya. Yang jelas ini gerakan nasional yang berkaitan dengan revolusi mental membangun bangsa yang mandiri dan berpegang teguh pada konsep Trisakti," paparnya. [Rmol]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi