Mungkin bantahan Jokowi ada benarnya, memang tak ada nepotisme dalam pemilihan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal tersebut ditegaskan Jokowi, dilansir Rol, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah masuknya sejumlah nama politikus PDIP dan tim relawannya ke dalam jajaran komisaris BUMN karena ada unsur nepotisme. Menurut Jokowi, mereka telah melalui tahapan seleksi sebagaimana mestinya.
"Semuanya kan memakai proses seleksi," ujar dia seperti dilansir situs resmi pemerintah setkab.go.id, Jumat (20/3).
Jokowi menilai, nama-nama yang masuk jajaran komisaris atau direksi sejumlah BUMN memang mereka yang memiliki kapabilitas. Terlebih, dia melanjutkan, pemerintah menginginkan BUMN ke depan menjadi motor penggerak ekonomi. Karenanya, tak mungkin jabatan strategis di BUMN diberikan pada orang yang tak memiliki kemampuan.
"Ya coba saja dilihat. Kalau memang dianggap tidak cakap, tidak punya kemampuan, tidak mengerti manajemen, ya coba saja dilihat," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, demikian laporan Rol.
Seperti diketahui, paling tidak ada sejumlah nama politikus dan mantan relawan Jokowi masuk dalam jajaran komisaris maupun direksi BUMN, antara lain Bank Mandiri (Cahaya Dwi Rembulan Sinaga) kader PDIP, Jasa Marga (Refly Harun) Staf Khusus Menteri, dan PT Telkomsel (Diaz Hendroprijono) anak Hendropriyono. (lihat gambar)
Bagi rakyat yang mau percaya Jokowi silahkan itu hak mereka. Tapi publik juga kan tahu Jokowi adalah seorang yang tak terhitung jumlah kebohongannya. Jika diadakan perlombaan menghitung jumlah kebohongan Jokowi, mungkin tiada yang jadi pemenangnya. Itulah saking banyaknya aksi tipu-tipu yang dilakukan Jokowi dan pasti susah menghitungnya.
Nah, ada yang bilang nih, seorang penipu akan menutupi kebohongan berikutnya dengan kebohongan juga. Karena kalau dengan kejujuran, maka kebohongan akan terbongkar. Namun, walau ditutupi dengan kebohongan, tetap saja bagi orang yang punya nalar dan akal sehat akan paham, bahwa itu bagian dari aksi tipu - tipu juga.
Kalau begitu, masihkah kita benarkan perkataan Jokowi tidak akui lakukan nepotisme dalam penunjukkan Komisaris BUMN? [jk]