Skip to main content

Pesantren Diserbu dan Anak-anak di Todongkan Senjata oleh Densus 88, Ini Pertanda Apa?



Aksi penyerbuan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) ke dalam lingkungan Pesantren Tahfizhul Qur'an al Mukmin, Malang diyakini sebagai bentuk antipati terhadap umat Islam.

Pengakuan wanita berikut ini membuat kita bertanya apa maunya Densus 88.

“Saya bilang ke polisi, bisa sopan apa tidak. Tetapi, mereka langsung menerobos masuk ke Yayasan. Polisi yang masuk bawa senjata api. Anak-anak yang mengetahui itu langsung teriak histeris dan yang lainnya menangis. Mendengar teriakan, polisi malah menodongkan senjata ke anak-anak,” kata Umu saat ditemui di Yayasan tersebut, dilansir Tribunnews (28/3).

Apakah trauma anak-anak bisa hilang dalam waktu yang cepat? Bagaimana jika anak-anak malah menjadi dendam kepada Densus 88 atau pihak kepolisian? Inilah yang harus di antisipasi oleh pemerintah dalam menangani masalah ISIS di Indonesia.

Selain itu, dikutip dari Rol (30/3), Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengecam aksi Densus 88 yang sudah diluar batas kewajaran dan prosedur yang berlaku.

“Terbukti banyak tindakan mereka di luar prosedur pengamanan dan terkesan kontraproduktif. Hati- hati mereka memang sudah penuh sikap antipati dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam,” cetus Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain, Senin (30/3).

Pimpinan ormas Islam dan pimpinan MUI, menurutnya, pernah berdialog langsung dengan Kapolri yang waktu itu dijabat Timur Pradopo terkait tindakan Densus 88. Lantaran mereka sering menyeret orang tak bersalah sebagai target operasi mereka.

Ia menilai, tindakan Densus 88 yg terkesan mendramatisir dan arogan ini utk menunjukkan kepada negara asing agar Densus 88 terlihat hebat dan sukses. Sehingga, disinyalir dana bantuan tersebut akan terus mengalir deras. (Baca, ISIS di Indonesia hanya Rekayasa Intelijen tuk dapatkan Dana)

“Jika benar Densus 88 menerima dana bantuan dari negara asing, maka kita meminta BPK dan kalau perlu KPK mengaudit dana ke Densus 88 selama ini,” harap Tengku.

Sedangkan, untuk urusan penanganan masalah keamanan terorisme, Tengku menyarankan agar  dikembalikan ke Badan Intelijen Nasional. Lantaran terbukti bekerja lebih rapi, profesional, dan tidak serampangan. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,