Inilah yang terjadi di negara Indonesia sekarang berdasarkan fakta di lapangan. Pemerintahan Jokowi tampak parsial dalam memerangi ancaman terhadap negara. Cuma ISIS yang di jadikan target di basmi. Padahal ancaman serius kepada negara bukan hanya ISIS, jika kita mau jujur.
Media mainstream pun semakin efhoria memberitakan tentang ISIS. Seperti ada sebuah penggiringan opini kesana untuk menutupi buruknya kinerja pemerintahan Jokowi saat ini.
Anehnya, gerakan Komunis di Indonesia kini mulai unjuk gigi dan nyali. Banyak di temukan gambar-gambar bendera Partai Komunis Indonesia (PKI) di sosial media tanpa adanya tindakan tegas dari aparat kepolisian. Apakah PKI bukan musuh negara? Apakah Konstitusi membolehkan berkembangkan paham PKI di republik tercinta ini? Jawabannya pasti tidak. Lalu mengapa cuma orang yang memakai simbol 'ISIS' di tangkap, tapi yang gunakan simbol PKI tidak? Marilah kita berpikir bersama. Sudah berapa orang Indonesia yang mati ditebas gerangan ISIS?
Berdasar hasil pantauan, khususnya di sosial media ada banyak sekali netizen yang mengunggah bendera PKI dan berikut gambar-gambarnya.
Tentu saja kita masih ingat dengan Putri Indonesia 2015 yang juga memakai kaos lambang Komunis tapi bisa bebas tanpa di tangkap. Aneh bukan?
Terkesan pemerintah tidak paham sila ke 5 yang berbunyi : "Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
Pemberantasan teroris mirip dengan pemberantasan korupsi yang tebang pilih. Karenanya, tak salah jika rakyat bertanya bahkan bisa menuding, bahwa negaralah yang berperan untuk memelihara para teroris di Indonesia untuk kepentingan tertentu. [jks]