Skip to main content

Ini Klarifikasi Prof. Yusril Terkait Penyesatan Judul Berita Kompas, KompasTV dan Tempo



Publik dikejutkan dengan judul berita yang berbunyi: Yusril Akui Kepengurusan Agung Laksono Sah yang dimuat Rabu, 25 Maret 2015. Adapun media yang memberitakannya adalah Kompas online, KompasTV dan Tempo.

Atas pemberitaan yang dinilai menyesatkan publik tersebut. Pakar Hukum Tata Negara ini memberikan klarifikasi melalui akun Twitternya @YusrilIhza_Mhd.

Berikut isi kalrifikasinya yang berhasil di kutip oleh Pekanews pada tanggal 26 Maret 2015. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua rakyat Indonesia.

***

"Penyesatan Judul Berita Mengenai 'Pengakuan' Kepengurusan Kubu Agung Laksono" by @YusrilIhza_Mhd

Judul media kayak koor aja. Judulnya sama dan bida bikin salah paham, kalau tdk membaca isinya >> http://t.co/cFcxUNobSy


1. Beberapa media online termasuk Kompas dan Tempo membuat judul berita saya menyatakan bahwa kepengurusan agung laksono sudah sah

2. Judul seperti itu juga muncul di running text kompas tv

3. Judul berita spt itu bisa menyesatkan bagi orang yabg hanya baca judul berita tanpa membaca utuh isi beritanya

4. Ada kecenderungan orang malas membaca berita secara utuh, tapi hanya baca judulnya saja. Ini dimanfaatkan media utk galang opini sesat

5. Keabsahan sesuatu surat keputusan itu harus dilihat dari segi formil dan materilnya

6. Secara formil SK menkumham yg mengesahkan kepengurusan agung laksono adalah sah karena dia memang berwenang terbitkan SK itu

7. Tapi secara materil SK tsb mengandung kesalahan fatal karena bertentangan dengan UU Parpol dan asas umum pemerintahan yg baik

8. Sebab itu kami lakukan perlawanan atas SK tsb ke Pengadilan TUN dan minta agar SK tsb dibatalkan

9. Jadi judul berita yg menganggap seolah2 saya menyatakan bhw kepengurusan AL adalah sah jelas hanya berita sepotong saja yg bs bikin sesat

10. Kalo memang sudah sah, mengapa kami cape2 lakukan perlawanan. Jelas judul berita itu bikin sesat orang yg malas baca berita secara utuh

11. Demikian penjelasan saya. Salam hormat.

***

Sampai informasi ini diturunkan, belum ada pernyataan maaf atau klarifikasi dari media Kompas Online, KompasTV dan Tempo. [sal]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,