Perang untuk menggempur kelompok pemberontak Houthi di Yaman sudah dimulai. Arab Saudi dan sembilan negara lainnya mulai membombardir Sanaa, Ibu Kota Yaman.
Sejumlah pesawat jet tempur Saudi dan sembilan negara lainnya telah meluncurkan serangan udara. Demikian keterangan dari Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel bin Ahmed Al-Jubeir, Kamis (26/3/2015).
Menurut Jubeir, serangan militer di Yaman sudah dimulai semalam pukul 19.00 waktu Yaman. AS, kata dia, tidak ikut dalam operasi militer ini.
Laman Al Arabiya melaporkan bahwa pesawat jet tempur Air Force One milik Arab Saudi telah membom basis militan Houthi di Yaman. Pertahanan udara kelompok Houthi jadi target. Pasukan Saudi bahkan telah membombardir kantor milik pemberontak Houthi di Jiraf, Sanaa. Banyak korban dilaporkan sudah berjatuhan.
Sejumlah pesawat jet tempur Saudi dan sejumlah negara, menurut laporan Reuters, juga membombardir Bandara Ibu Kota Yaman. Sementara itu, kelompok Houthi membalas pemboman dengan meluncurkan tembakan rudal anti-pesawat.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, dan Kuwait telah mengeluarkan pernyataan bersama terkait agresi di Yaman.”Memutuskan untuk mengusir milisi Houthi, al-Qaeda dan ISIS (Islamic of State Iraq and Syria) di negeri ini,” bunyi pernyataan negara-negara Teluk itu.
Jubeir menambahkan koalisi 10 negara yang melakukan agresi militer di Yaman, bertujuan untuk melindungi dan membela pemerintah yang sah pimpinan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Presiden Hadi sendiri sudah melarikan diri dari Sanaa dan kini bersembunyi di Yaman setelah istana presiden di Sanaa diserbu milisi Houthi. [Sindonews]