Skip to main content

Wuih...! Heboh Meme Prabowo Ledek Jokowi


Tadi malam (26/1/2015) twitter land dihebohkan oleh meme (konten guyonan) yang menyindir Jokowi.

Meme yang bergambar Prabowo ini berisi kata-kata guyonan:

"Lebih baik DUDA tapi terhormat, dari pada BERISTRI tapi dikendalikan JANDA"

Meme ini dibuat oleh akun @sajakperlawanan dan diunggah ke twitter Senin, 26 Januari 2015.

Guyonan ini menyindir Presiden Jokowi yang dinilai hanya petugas partai yang kebijakannya dikendalikan oleh Ketua Partainya, Ketum PDIP Megawati.

Meme ini beredar ditengah kekecewaan para pendukung Jokowi, terutama sejak kasus pencalonan BG sebagai Kapolri dan kisruh Polri-KPK. Para pendukung Jokowi menilai Presiden Jokowi tak bertindak selayaknya presiden yang punya kekuasaan. Jokowi dinilai hanya dikendalikan pihak lain, terutama Megawati.

Bahkan aktivis dan tokoh muda PDIP, Budiman Sudjatmiko menggambarkan kondisi Jokowi seperti punya hape tapi charger minjem.

"Memimpin negara & jd panglima tp tdk memimpin partai itu mirip orang punya HP, pulsa & batere tapi..chargernya minjem..," ujar @budimandjatmiko.

Para aktivis dan pengamat juga menyatakan hal serupa.

"Jokowi hanya tukang cap (stempel)," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar.

(KOMPAS: http://nasional.kompas.com/read/2015/01/25/17373641/.Jokowi.Hanya.Tukang.Cap.Dia.Enggak.Paham.atau.Enggak.Berani.)

 "Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atau sebagai pelayan ratu," sindir Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti.

(TEMPO: http://www.tempo.co/read/news/2015/01/26/078637614/Jokowi-Bekerja-Sebagai-Presiden-atau-Pelayan-Ratu)



Kalau mereka, para aktivis, pengamat dan para pendukungnya baru sekarang menyatakan 'Jokowi Dikendalikan Mega', maka sesungguhnya para pendukung Prabowo jauh hari sudah menyatakannya. Jokowi hanyalah boneka. Dan Megawati juga jauh hari sudah menyatakan 'Jokowi Hanyalah Petugas Partai'.

Memang beda kelas antara pendukung Prabowo dan Jokowi. Pendukung Jokowi selalu terlambat, telat sadar, telat mikir... akhirnya kecewa. [piyungan]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi